Seton rendang untuk korban gempa Lombok dari Bukittinggi

id rendang untuk lombok,pmi bukittinggi,rendang galuang

Seton rendang untuk korban gempa Lombok dari Bukittinggi

PMI Bukittinggi dan warga di Jorong Galuang, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, memasak satu ton rendang yang akan dikirim bagi korban gempa di Lombok, Jumat (24/8). (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Sumbangan daging berasal dari banyak warga yang dikumpulkan lewat PMI Bukittinggi. Keseluruhan ada 750 kilogram dan setelah dimasak ditambah campuran bahan lain bisa mencapai satu ton
Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - PMI Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, bersama warga Jorong Galuang, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, memasak rendang satu ton yang bakal dikirim bagi korban gempa di Lombok.

"Sumbangan daging berasal dari banyak warga yang dikumpulkan lewat PMI Bukittinggi. Keseluruhan ada 750 kilogram dan setelah dimasak ditambah campuran bahan lain bisa mencapai 1 ton," kata Ketua PMI Bukittinggi, Chairunnas di Jorong Galuang, Agam, Jumat.

Semula, ujarnya, karena bertepatan Idul Adha pihaknya hanya berencana mengirim bantuan dan menargetkan bisa mengumpulkan 50 kilogram daging.

Namun informasi itu disebar dan daging yang disumbangkan warga mencapai 500 kilogram.

Setelah diputuskan akan dimasak di Jorong Galuang dan diinformasikan pada perangkat daerah setempat, sumbangan bertambah lagi hingga mencapai 750 kilogram daging.

"Awalnya hanya dalam lingkup keluarga PMI Bukittinggi saja, ternyata masyarakat begitu mendukung hingga terkumpul 750 kilogram dalam tiga hari," katanya.

Memasak rendang ditargetkan selesai pada Senin(27/8) kemudian langsung dikemas dan dikirim keesokan harinya. Diharapkan sudah bisa dinikmati warga di Lombok lima hari setelah dikirim.

"Sumbar daerah rawan gempa juga, pernah pula hadapi bencana yang sama. Dalam urusan membantu sesama, tidak kenal daerah jauh atau dekat," katanya.

Kepala Markas PMI Bukittinggi, Ahmad Jaiz menambahkan lokasi memasak dilaksanakan di wilayah Kabupaten Agam karena mempertimbangkan kebutuhan area yang lapang, sementara di Bukittinggi dirasa kurang memungkinkan.

Selain itu, rendang dari daerah Galuang memiliki ciri tersendiri dan waktu memasak lebih lama dari waktu memasak rendang umumnya yang memakan waktu rata-rata empat jam.

Untuk memasak rendang, daging sepenuhnya berasal dari masyarakat yang menyumbang lewat PMI Bukittinggi. Sementara bumbu masak seperti bawang merah, bawang putih, kelapa, cabai merah dan lainnya berasal dari PMI dan ditambah sumbangan dari warga.

Ketua PKK Jorong Galuang Lasmi mengatakan, rendang khas daerah galuang dimasak sampai kering dengan api kecil.

Karena itu proses memasak membutuhkan waktu lama namun menghasilkan daging empuk dan rendang dapat tahan lama.

Selain daging juga dicampur dengan ubi kayu yang rasanya nikmat diolah dalam masakan rendang dan lebih tahan lama dibandingkan campuran kacang atau kentang.

"Proses masak selain dilakukan oleh ibu-ibu PKK setempat juga ada yang datang dari Kecamatan Ampek Angkek, Agam, dan daerah sekitar Jorong Galuang," ujarnya. (*)

Baca juga: Rendang kirim pertama dari Sumbar sampai di korban gempa Lombok