Mataram, (Antaranews Sumbar) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan gempa susulan skala kecil akan terus terjadi hingga empat minggu ke depan.
"Tiga hingga empat minggu ke depan gempa kecil masih akan terjadi. Kita harus menerimanya, ini proses alam," kata Dwikorita di Mataram, Kamis.
Kepala BMKG menjelaskan masyarakat harus bersama-sama dalam menghadapi cobaan tersebut, sebab posisi Pulau Lombok memang berada pada patahan batu besar di bumi.
Gempa yang akan terjadi, menurutnya, hanya pada kisaran 5.0 SR maksimal, atau tidak memiliki efek merusak. Bagi masyarakat yang rumahnya sudah retak akibat gempa besar 7.0 SR pada Minggu (5/8) diimbau tetap waspada.
Ia menjelaskan juga Pulau Lombok berdekatan dengan batu bumi yang patah dan disebut sebagai Sesar Flores.
Bentang patah sesar Flores ini dari Bali hingga utara Laut Flores. Ketika patah terjadi akan memunculkan energi yang sangat besar, patahan terbesar muncul pada 200 tahun silam dan kali ini pengulangan kembali.
Energi tersebut keluar secara berangsur dengan dua kali energinya memiliki efek merusak di Lombok. Daya kekuatan energi tersebut akan terus berasa setelah titik puncaknya, yang biasa disebut gempa susulan.
Berdasarkan data dari BMKG, titik energi terbesar telah keluar pada Minggu (5/8) yang menyebabkan getaran hingga 7.0 SR. Dan setelah kejadian energi besar tersebut lazim masih menyisakan energi yang kecil, namun kecil kemungkinan untuk besar kembali.
"Justru akan sangat berbahaya jika setelah gempa besar terjadi namun tidak ada gempa susulan kecil setelahnya, berarti masih ada potensi energi besar," katanya menjelaskan.
Namun di Lombok, potensi energi besar tersebut telah terlewati. Ia menginformasikan kepada seluruh masyarakat Lombok diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Warga sudah boleh jika ingin kembali ke rumah, keadaan sudah berangsur aman," kata Dwikorita.
Kepala BMKG menjelaskan bahwa titik puncak getaran gempa dan potensi tsunami sudah terlewati. Sehingga yang muncul hanya getaran gempa susulan yang semakin mengecil. (*)
Berita Terkait
Hujan lebat berpotensi landa sejumlah provinsi di Tanah Air
Senin, 13 November 2023 9:14 Wib
Dwikorita Karnawati kembali terpilih menjadi Executive Council WMO
Senin, 5 Juni 2023 17:00 Wib
BMKG resmikan tower GRK di Hari Meteorologi Dunia ke-73
Senin, 20 Maret 2023 16:20 Wib
Sumbar dan sejumlah provinsi waspadai potensi hujan lebat
Jumat, 8 April 2022 6:25 Wib
BMKG imbau pengungsi Pasaman Barat yang rumahnya masih kokoh untuk pulang
Selasa, 1 Maret 2022 12:43 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan lebat dan angin kencang di Sumatera Barat
Selasa, 28 Desember 2021 8:34 Wib
Masyarakat diminta waspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang
Jumat, 17 Desember 2021 7:14 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah daerah
Kamis, 4 November 2021 7:21 Wib