Hari pertama masuk sekolah, sekolah di Karangasem sepi

id hari pertama sekolah,sekolah di karangasem sepi,gunung agung erupsi

Hari pertama masuk sekolah, sekolah di Karangasem sepi

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo/Koz/Spt/13.

Karangasem, Bali, (Antaranews Sumbar) - Hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru di Sekolah Dasar Negeri 4 Besakih, Dusun Kesimpar, Karangasem, Bali, tampak sepi ditinggal muridnya mengungsi akibat erupsi Gunung Agung.

"Hari pertama masuk sekolah ini sepi karena sebagian murid kami ikut orang tuanya mengungsi. Sejumlah murid baru juga belum hadir pada hari ini," kata Kepala SDN 4 Besakih, Wayan Subagia, di Karangasem, Senin.

Ia mengatakan total siswa di sekolahnya untuk Tahun Ajaran 2018-2019 berjumlah 54 orang, sedangkan pada hari pertama murid yang hadir sekitar 10 orang dari murid kelas I sampai VI.

"Sebenarnya karena sekolah kami terletak di luar radius zona bahaya empat kilometer, jadi untuk tahun pelajaran baru ini tahun 2018-2019 kami tetap mengajar seperti biasa karena belum ada instruksi dari atasan kami untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar," ujarnya.

Namun, Wayan Subagia mengaku memaklumi apabila para murid tidak dapat masuk sekolah karena harus ikut mengungsi orang tuanya, yang sebagian besar mengungsi ke Pos Pengungsi UPT Pertanian Rendang.

"Ya mungkin mereka takut atau bagaimana karena memang saat ini kondisi Gunung Agung tidak dapat diprediksi," ujarnya.

Sebelum masuk kelas, pada hari pertama sekolah, para murid bergotong-royong membersihkan kawasan halaman dan ruang kelas di sekolah itu.

Kepala sekolah dan para guru kemudian juga membagikan masker sekaligus mengajarkan cara pemakaiannya saat mengumpulkan para murid setelah mereka gotong-royong.

"Masker ini harus dipakai apabila terjadi erupsi untuk mengantisipasi dampak abu vulkanis," ujar Wayan Subagia kepada muridnya.

Ketut Dewi, salah seorang murid, mengaku tetap bersekolah karena memang ingin mengikuti kegiatan belajar mengajar.

"Tapi tadi awalnya masih bersih-bersih sekolah dulu, tetap senang karena sudah lama tidak bertemu teman-teman," katanya

Dalam waktu dekat, pihak sekolah berencana mengumpulkan para orang tua siswa untuk melakukan rapat membahas kondisi itu.

Hingga Minggu (8/7), tercatat 4.415 warga kawasan Gunung Agung mengungsi. Mereka tersebar di 54 titik pengungsian. (*)