Kabupaten Solok menuju kota pintar

id GUsmal,kabupaten Solok menuju Kota Pintar

Kabupaten Solok menuju kota pintar

Bupati Solok, Gusmal memberikan arahan saat sosialisasi smart city. (ANTARA SUMBAR/Humas Pemkab Solok)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Kabupaten Solok terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk menuju Kota Pintar dengan penandatanganan nota kesepahaman atau (MoU) Gerakan Menuju 100 Smart City di Jakarta, Senin.

Penandatangan Mou itu dilakukan oleh Bupati Solok, Gusmal bersama Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, dengan disaksikan Menteri Kominfo RI, Rudiantara.

Kemudian Dinas Kominfo Kabupaten Solok mengajak Kementerian Kominfo untuk memberikan Sosialisasi Internal Program Gerakan Menuju 100 Smart City di lingkungan Pemerintah setempat.

Bupati Solok, Gusmal di Arosuka, Rabu berharap melalui sosialisasi ini bisa membuka wawasan dan pemahaman lebih jelas tentang smart city, apa yang harus disiapkan dan kerjakan agar Kota Pintar di daerah dapat terwujud.

Selain itu, lebih memotivasi para aparatur pemerintah dalam memberikan informasi kepada masyarakat secara cepat, tepat, dan akurat demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.

Banyak manfaat yang akan dirasakan ketika program Kota Pintar diterapkan. Diantaranya, masyarakat yang ada di pedesaan, bisa mendapat layanan yang sama. Ketika hendak mengurus administrasi atau perizinan, mereka tidak perlu ke Arosuka, hanya ke kantor camat saja.

Untuk menuju Kota Pintar lanjut Gusmal, pemerintah setempat telah menerbitkan peraturan bupati nomor 17 pada 2018 tentang penyelenggaraan dan pengembangan E-government, serta peraturan bupati solok nomor 18 pada 2017 tentang pemanfaatan website di lingkungan pemerintah.

Pemkab Solok juga telah melakukan MoU dengan PT. Telkom Witel untuk fasilitas penyediaan internet terpusat, dan saat ini sedang dalam proses pemasangan dan persiapan sarana dan prasarana.

"Selain itu, kami memanfaatkan beberapa aplikasi dalam pelayanan publik seperti LPSE (administrasi pengadaan), kependudukan, PPID (pelayanan informasi dan dokumentasi) dan sebagainya,” ujarnya.

Lalu, Dinas komunikasi dan informatika setempat sedang mengembangkan sistem informasi nagari yang dinamai aplikasi SINAWA.

Sosialisasi ini di ikuti 150 orang, terdiri dari Eselen II, Kepala Puskesmas, Walinagari, BUMN, BUMD se kabupaten Solok di Ruang Solok Nan Indah.

Gusmal juga mengakui dalam penerapan Kota Pintar di Kabupaten Solok tidak bisa digelar dalam waktu singkat. Sebab, Kabupaten Solok memiliki geografis yang cukup luas. Apalagi di daerah kita masih ada daerah terpencil yang jaraknya cukup jauh dari Ibukota .

Lanjutnya, anggaran yang belum memadai. Namun secara bersama dan bertahap terus berupaya memberikan dukungan agar implementasi Kota Pintar di Kabupaten Solok dapat terwujud dengan baik.

Sebelumnya, Narasumber dari Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, Nova Zanda, mengatakan gerakan menuju 100 smart city untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam ekosistem Kota Pintar.

“Pemilihan kabupaten/kota untuk mengikuti kegiatan ini melalui seleksi dengan melihat berbagai parameter, seperti kondisi keuangan, peringkat dan status kinerja penyelenggara pemerintah daerah berdasarkan data Kementerian dalam negeri serta indeks kota hijau yang diterbitkan Kementerian PUPR,” ujarnya. (*)