Padang, (Antaranews Sumbar) - Bank Indonesia mencatat perekonomian Provinsi Sumatera Barat pada triwulan I-2018 melambat, hanya tumbuh 4,7 persen atau turun dibandingkan triwulan IV-2017 yang mencapai 5,3 persen.
"Faktor utama perlambatan ekonomi Sumbar bersumber dari kontraksi kinerja ekspor dan turunnya pertumbuhan industri pengolahan," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang, Kamis dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Sumbar periode Mei 2018.
Menurut dia proses replanting dan rendahnya produktivitas perkebunan sawit karena usia yang sudah tua ditenggarai sebagai penyebab turunnya kinerja ekspor minyak sawit.
"Akan tetapi menguatnya konsumsi rumah tangga dan membaiknya realisasi anggaran pemerintah mampu menahan laju perlambatan ekonomi Sumbar triwulan I," kata dia.
Ia menyebutkan konsumsi rumah tangga pada triwulan I mencapai Rp20,4 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya Rp19,4 miliar.
Kemudian konsumsi pemerintah pada triwulan I mencapai Rp3,2 triliun dan investasi yang masuk sebesar Rp11,5 triliun.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengemukakann tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata.
Irwan menyarankan untuk mempercepat penyerapan APBD pemerintah daerah harus segera mempersiapkan segala prosedur dan persyaratan agar sejak awal tahun proyek pembangunan sudah bisa dilaksanakan.
Jika sejak awal tahun tender sudah bisa dilaksanakan maka penyerapan anggaran akan lebih cepat sehingga akan menggerakkan perekonomian, ujarnya.
Kemudian Irwan mengharapkan pemerintah daerah harus mempermudah investasi masuk ke Sumbar karena jika hanya mengandalkan ekspor saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu.
Ia mengatakan selama ini kondisi ekonomi Sumbar tidak terpengaruh secara langsung dengan kondisi global karena Sumbar tidak memiliki komoditas strategis seperti minyak bumi.
Berikutnya cara yang paling efektif menggerakkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggembangkan sektor pariwisata.
"Ketika sektor pariwisata berkembang maka ekonomi masyarakat akan hidup, uang akan beredar karena pengunjung akan makan dan minum, berbelanja oleh-oleh hingga jasa sewa kendaraan," katanya. (*)
Berita Terkait
Program Superstar : PLN UID Sumbar menghadirkan GM dari masa ke masa
Rabu, 8 Mei 2024 20:15 Wib
Gubernur Sumbar: TMMD upaya wariskan semangat bela negara
Rabu, 8 Mei 2024 19:00 Wib
Pemkot Sawahlunto periksa kesehatan korban bencana ke rumah dan posko pengungsi
Rabu, 8 Mei 2024 18:57 Wib
Empat siswa Padang Panjang ikuti seleksi Paskibra tingkat Sumbar
Rabu, 8 Mei 2024 17:34 Wib
KPU Pasaman Barat seleksi tertulis calon anggota ppk untuk 11 kecamatan
Rabu, 8 Mei 2024 17:04 Wib
Pemkab Agam terbitkan 164.457 dokumen kependudukan sejak aplikasi SILETON
Rabu, 8 Mei 2024 17:03 Wib
Wali Kota Solok ajak pemuda bersatu dan bersinergi membangun kota
Rabu, 8 Mei 2024 16:16 Wib
Upaya kendalikan inflasi di Jambi
Rabu, 8 Mei 2024 15:44 Wib