Isi libur lebaran, masyarakat Pesisir Selatan pilih bianglala mini "buayan kaliang"

id bianglala

Isi libur lebaran, masyarakat Pesisir Selatan pilih bianglala mini "buayan kaliang"

Anak-anak antre menaiki Buayan Kaliang di Kampung Pulai, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan. (Antara Sumbar / Didi Someldi Putra)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Masyarakat Pesisir Selatan, Sumbar memilih bermain salah satu permainan tradisional "Buayan Kaliang" atau bianglala mini guna mengisi liburan Lebaran 1439 Hijriah.

"Ada yang kurang rasanya jika kami tidak menggelar permainan Buayan Kaliang, karena sejak dulunya permainan ini selalu digelar," kata seorang pemuda di Kampung Pulai, Kecamatan Lengayang, daerah setempat, Deri (22) di Painan, Minggu.

Ia mengatakan bianglala mini merupakan permainan tradisional yang terbuat dari kayu dan digerakkan dengan tenaga manusia, agar putarannya tetap stabil setidaknya terdapat empat hingga lima orang dewasa yang memutarnya.

Masing-masing kotak pada Buayan Kaliang diisi oleh empat orang anak berumur 14 tahun dan lebih kecil namun kadang-kadang karena peminatnya membludak tidak heran diisi hingga enam orang.

Kendati saat ini terdapat banyak pilihan berlibur seperti pasar malam dan kegiatan menarik lainnya, namun bianglala yang merupakan produk asli daerah setempat tetap mendapat tempat di hati masyarakat.

Bahkan masyarakat di kampungnya menyewa Buayan Kaliang ke kampung lain karena wahana milik mereka telah rapuh dan sudah tidak laik digunakan.

"Setelah libur Lebaran berakhir maka Buayan Kaliang akan kami kembalikan dan selanjutnya kami berencana membuat yang baru untuk digunakan pada libur Lebaran tahun berikutnya," ungkapnya.

Untuk bisa menikmati sensasi menaiki Buayan Kaliang, peminatnya tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena tiketnya hanya dihargai paling tinggi Rp2 ribu.

"Jika peminatnya membeli tiket agak banyak maka akan diberikan potongan harga," sebutnya.

Tidak hanya anak-anak hingga remaja bahkan diantara mereka sesekali ada orang dewasa yang tertarik menaiki Buayan Kaliang dengan alasan ingin kembali mengenang masa kecilnya namun mereka harus membeli tiket dengan harga yang agak tinggi. (*)