Menara Masjid Raya Sumbar batal jadi tempat melihat hilal

id Pengamatan Hilal,Menara Masjid Raya Sumbar,Masjid Raya Sumbar

Menara Masjid Raya Sumbar batal jadi tempat melihat hilal

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/18)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Menara Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) batal jadi lokasi melihat hilal karena tidak bisa menampung banyak orang dalam satu waktu.

"Kita usulkan memang di sana, tetapi lokasi yang dipilih akhirnya Gedung Kebudayaan Sumbar karena lebih luas," kata Kepala Bidang Bina Mental Biro Bina Mental dan Kesra Sumbar, Karimis di Padang, Selasa.

Menara Masjid Raya Sumbar setinggi 85 meter merupakan titik tertinggi di Kota Padang dan pantas untuk menjadi lokasi melihat hilal.

Namun balkon menara tingkat tiga yang disiapkan untuk hal itu tidak cukup luas untuk menampung banyak orang dalam satu waktu.

"Kapasitas elevator menara hanya 10 orang sekali angkut. Sementara daya tampung balkon tingkat tiga maksimal sekitar 15 orang.

Daya tampung itu tidak memadai untuk jumlah tim yang akan melihat hilal, peralatan dan tim media peliput.

Dikhawatirkan hal itu bisa mengganggu proses melihat hilal.

Humas dan Informasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Irwan membenarkan alasan tim rukyatul hilal memilih Gedung Kebudayaan untuk melihat bulan karena tempatnya luas, dan sangat memungkin menampung ramai orang dalam melakukan pengamatan.

Ia menyebutkan pengataman dilakukan usai shalat Ashar menggunakan alat sejenis teropong yang disebut teodolit untuk melihat posisi bulan.

Pengamatan hilal itu juga dihadiri oleh Koordinator BMKG Sumbar, Kanwil Kemenag Sumbar, Ketua Pengadilan Agama Sumbar, Ketua MUI Sumbar, dan Ormas Islam se-Sumbar. (*)