Ini upaya Pemkab Padang Pariaman antisipasi radikalisme di kalangan pelajar

id siswa

Ini upaya Pemkab Padang Pariaman antisipasi radikalisme di kalangan pelajar

Pasiter Komando Distrik Militer 0308 Pariaman, Kapten Arh  Wendra menyampaikan meteri pembinaan wawasan kebangsaan terhadap siswa SMA sederajat di Parit Malintang, Senin (14/5) . (Antara Sumbar/Aadiaat M. S)

Apabila generasi muda memiliki dasar kebangsaan yang kuat diharapkan ke depan fenomena yang terjadi sekarang ini dapat diminimalkan
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menanamkan jiwa kebangsaan kepada siswa sebagai upaya mengantisipasi tindakan radikalisme yang bermuara pada terorisme di daerah itu.

"Kita ingin meminimalkan penyebab radikalisme yang terjadi akhir-akhir ini," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Padang Pariaman, Hasan Basri, di sela acara Pembinaan Wawasan Kebangsaan terhadap siswa SMA sederajat di Parit Malintang, Senin.

Ia menyebutkan fenomena sosial yang sering terjadi mulai dari konflik antaragama, budaya, kenakanalan remaja, perilaku menyimpang LGBT, dan terorisme.

Fenomena ini disebabkan adanya penurunan nilai moral dan kecintaan terhadap bangsa.

Agar fenomena ini dapat diminimalisir diperlukan penanaman pemahaman kebangsaan kepada generasi muda, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh paham-paham radikal tersebut.

"Apabila generasi muda memiliki dasar kebangsaan yang kuat diharapkan ke depan fenomena yang terjadi sekarang ini dapat diminimalkan," katanya.

Dipilihnya siswa sebagai sasaran penanaman wawasan kebangsaan karena masa remaja mudah dipengaruhi oleh sejumlah pihak dan unsur media.

Apalagi lanjutnya, teknologi dan beredarnya situs-situs propaganda dapat merusak kesatuan bangsa.

Salah satu pemateri, Pasiter Komando Distrik Militer 0308 Pariaman, Kapten Arh Wendra mengatakan apabila seseorang mendapatkan informasi yang berpotensi merusak kesatuan bangsa, maka segera koordinasikan dengan pihak yang dapat dipercaya.

"Koordinasi tersebut bertujuan untuk memastikan kesahihan informasi yang diperoleh," ujarnya.

Sikap awas dan kehati-hatian ini akan meminimalkan masuknya paham-paham yang dapat merusak kesatuan bangsa. (*)