Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa tidak ada negara maju tanpa riset yang kuat.
"Tidak ada satu negara yang menjadi negara maju tanpa riset yang kuat. Tidak ada satu negara yang mandiri tanpa riset yang kuat," kata Megawati di Jakarta, Rabu.
Megawati mengatakan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam dialog nasional yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan tema Meningkatkan Inovasi Iptek Untuk Mendorong Industri Dalam Negeri Mewujudkan Ekonomi Pancasila.
Megawati mengaku sudah menyuarakan terkait riset sejak ia menjabat sebagai presiden yakni mengenai minimnya anggaran riset yang hanya 0,25 persen dari PDB atau Rp28,5 triliun.
Dia juga menyayangkan bahwa masih rendahnya pemanfaatan riset dalam negeri dan sumber daya manusia yang ada.
"Anak Indonesia padahal pintar-pintar, di olimpiade matematika kita selalu dapat juara.Kenapa kita abaikan," katanya.
Menurut dia, Indonesia tidak kekurangan orang yang cerdas karena itu periset yang ada seharusnya digaji sama seperti peneliti asing, kalau tidak sumber daya yang ada akan lari ke luar negeri.
Ia juga menyoroti regulasi terkait sumber daya manusia terutama peneliti dan perekayasa. Saat ini aturan yang ada mengharuskan peneliti madya pensiun pada usia 60 tahun sedangkan tenaga dan pemikiran mereka masih sangat dibutuhkan.
"Kita kehilangan sekitar 20 persen peneliti madya. Padahal belum tentu diusia 60 tahun mereka sudah pikun kecuali sakit," tambah Megawati.
Dia menilai riset belum menjadi arusutama dalam pembangunan nasional dan belum menjadi landasan dalam pengambilan kebijakan.
Maka perlu didorong pentingnya indonesia punya satu badan riset serta pengembangan dan perlindungan bagi sumber daya riset itu sendiri.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan peraturan pemerintah yang ada saat ini sudah mengunci semua kemungkinan agar peneliti yang berusia 60 tahun tetap bisa bekerja, tapi mereka harus pensiun.
"Seharusnya aturannya ini diubah, terkait usia pensiun harusnya bisa diperpanjang selama mereka masih dibutuhkan dan mampu," ujar Unggul.
Ia juga mendukung jika ada peningkatan anggaran riset dan hasil riset bisa dihilirisasi sehingga bisa mendukung industri. (*)
Berita Terkait
Menang di MK Prabowo akan bertemu Megawati dalam waktu dekat
Senin, 22 April 2024 17:15 Wib
Megawati Soekarnoputri hadiri pertemuan Zayed Award
Selasa, 19 Desember 2023 11:48 Wib
Prabowo sudah minta waktu bertemu Megawati Soekarnoputri
Senin, 23 Oktober 2023 20:12 Wib
Megawati umumkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar
Rabu, 18 Oktober 2023 10:41 Wib
Hasto: Pengumuman nama pendamping Ganjar tunggu momentum
Rabu, 5 Juli 2023 14:17 Wib
Presiden Joko Widodo Halal Bihalal Ke Megawati Soekarnoputri
Kamis, 27 April 2023 17:18 Wib
Hari ini, Megawati Soekarnoputri Ulang Tahun Ke-76
Senin, 23 Januari 2023 16:31 Wib
HUT PDIP, Megawati serahkan nasi tumpeng ke Presiden Jokowi
Selasa, 10 Januari 2023 13:51 Wib