Kemenkes tambah infrastruktur pendukung RSUD Pariaman

id RSUD Pariaman,Kemenkes Bantu RSUD Pariaman

Kemenkes tambah infrastruktur pendukung RSUD Pariaman

Kepala RSUD dr Sadikin Pariaman dr Hendri Putra. ( (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Kementerian Kesehatan menambah sejumlah infrastruktur pendukung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada 2018 senilai Rp6,6 miliar.

"Awalnya pemerintah daerah mengajukan permohonan bantuan sebesar Rp35 miliar namun hanya Rp6,6 miliar yang dikabulkan oleh pusat," kata Kepala RSUD dr Sadikin dr Hendri Putra di Pariaman, Kamis.

Bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dengan program Nusantara Sehat yang memusatkan kesehatan di daerah pinggiran.

Beberapa sarana infrastruktur yang akan dibangun yaitu radiologi dan peralatan-peralatan terkait. Termasuk alat-alat kesehatan dan mobil penunjang atau operasional ambulan.

Terkait pelayanan terhadap masyarakat, rumah sakit tersebut telah berupaya melayani secara maksimal dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang masih terbatas.

"Keterbatasan tersebut dikarenakan RSUD dr Sadikin masih tipe D, sehingga masih banyak fasilitas maupun tenaga medis yang akan ditambah," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya saat ini memiliki beberapa dokter spesialis yang didatangkan dari RSUD provinsi setempat dan sejumlah rumah sakit di Kota Pariaman serta Kabupaten Padang Pariaman.

Spesialisasi tersebut diantaranya paru, penyakit dalam, patologi klinik, anak, dan kandungan.

Untuk spesialis bedah, ujar dia, akan direveralkan pada akhir 2018.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan Rumah Sakit dr Sadikin itu baru diresmikan pada 2017 lalu sehingga sarana dan prasarana masih minim.

Termasuk pula tenaga sumber daya manusia yang belum lengkap sehingga perlu mendatangkan dokter-dokter spesialis dari daerah lain yang sifatnya reveral atau kunjungan kerja.

"Kami terus memperbaiki hal ini dan meningkatkan kualitas baik dari sarana alat maupun sumber daya manusia," kata dia.

Terkait sumber daya manusia tersebut, ia mendorong para dokter muda untuk melanjutkan ke pendidikan spesialis.

"Jika tidak ada, tentu kami akan meminta bantuan dari provinsi ke depannya," ujar dia. (*)