“Saat ini kami menduduki peringkat ke-39 dari seluruh universitas yang ada di Indonesia versi webometrics tersebut,” kata Rektor UNP Prof Ganefri di Padang, Selasa.
Ia mengatakan peringkat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat dari 2017. Pada Januari 2017 universitas itu berada di peringkat 104.
Pada Januari 2018 dengan berbagai kinerja yang telah dilakukan berhasil membawa kampus itu menduduki peringkat ke-39 dari seluruh universitas di Indonesia.
“Target kita jelas pada tahun depan masuk dalam 10 besar, tentu harus dicapai secara bersama-sama,” kata dia.
Menurut dia kenaikan peringkat ini diakibatkan meningkatnya jumlah riset penelitian yang di digitalisasi serta pelayanan publik secara digital melalui website UNP.
“Ini era keterbukaan, seluruhnya dapat dilihat melalui website kami, termasuk pengadaan barang dan jasa,” kata dia.
Ia mengatakan untuk menaikkan peringkat di webmetrics melalui perbaikan pelayanan publik secara digital melalui website dapat ditingkatkan lagi, namun untuk peningkatan jumlah riset ini yang masih menjadi kendala.
“Kita berupaya membangun budaya agar dosen mampu membuat riset dan mendorong mahasiswa belajar dari jurnal-jurnal terbaru,” kata dia.
Ia mengakui kelemahan universitasnya adalah masih sedikitnya jumlah riset yang dihasilkan oleh dosen dan ini akan diperbaiki secara perlahan-lahan.
“Bagi saya seorang dosen harus melakukan riset, kalau mereka tidak membuat riset maka itu buka dosen. Kita terus mendorong hal ini agar jumlah riset terus meningkat,” kata dia.
Berdasarkan hasil pemeringkatan Perguruan Tinggi di Indonesia versi webometrics yang diunggah pada Januari 2018 melalui laman http://www.webometrics.
Webometrisc merupakan sistem yang memberikan penilaian terhadap kemajuan universitas di seluruh dunia melalui website resminya.
Webometrics menilai universitas-universitas menggunakan presence sebesar 5 persen, impact 50 persen, opennes 10 persen, dan excellence sebesar 35 persen.
Presence merupakan jumlah halaman web host pada webdomain utama, termasuk subdomain dan direktori dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google.
Untuk impact merupakan kualitas konten dengan menghitung semua external inlinks yang diterima oleh webdomain universitas dari pihak ketiga.
Sedangkan openness yaitu jumlah file dokumen seperti Adobe Acrobat, Adobe Post Script, Microsoft Word dan Microsoft Powerpoint yang terindeks mesin pencari.
Kemudian excellence adalah jumlah publikasi artikel ilmiah perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di google scholar atau mesin pencari yang menjadi indikator penilaian webometrics. (*)
