Pasaman Barat resmikan titik kulminasi di Sasak

id Hari Tanpa Bayangan,Titik Kulminasi,Pasaman Barat

Pasaman Barat resmikan titik kulminasi di Sasak

Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto saat peletakan batu pertama titik kulminasi di Kecamatan Sasak, Kamis, (22/3) (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, Sumbar, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) meresmikan titik kulminasi dan peletakan batu pertama monumen khatulistiwa, Kamis.

"Momen ini merupakan momen yang menggembirakan bagi Pasaman Barat, sebab tepat pada pukul 12.00 WIB terjadi fenomena alam titik kulminasi matahari yang hanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada Maret dan September," kata Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto saat melakukan peletakan batu pertama titik kulminasi di Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.

Menurutnya, Pasaman Barat merupakan daerah yang istimewa karena tidak semua daerah dilalui garis khatulistiwa.

Fenomena hari ini tanpa bayangan ini terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan September setiap tahunnya. Posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa sehingga menghilangkan semua bayangan benda yang ada?digaris yang dilalui matahari, jelasnya.

Ia menyebutkan perayaan titik kulminasi sebagai bentuk wujud kepedulian bersama untuk mempromosikan daerah, seperti daerah Sasak.

Hal itu akan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Peringatan titik kulminasi ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Pasaman Barat dan akan dijadikan sebagai iven tahunan.

Tujuan diadakanya titik kulminasi ini untuk tetap menjaga eksistensi nilai-nilai alam serta terus merangsang masyarakat untuk mewujudkan partai Muaro Sasak ini menjadi objek wisata yang lebih maju, ujarnya.

Ia menjelaskan di Sasak akan dibangun monumen khatulistiwa sebagai simbol atau tanda bahwa daerah tersebut dilalui oleh garis khatulistwia.

Setelah pembangunan dilaksanakan diharapkan kepada seluruh masyarakat Sasak khususnya dan Pasaman Barat pada umumnya untuk dapat bersama-sama menjaga, memelihara monumen khatulistiwa? tersebut.

Kita berharap agar peringatan titik kulminasi ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan lebih meriah lagi dengan tujuan agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah Sasak, harapnya.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat, Armen mengatakan dengan dibangunnya tugu titik kulminasi tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi objek wisata Sasak saat ini.

Sebab, objek wisata Sasak saat ini sudah mulai banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik yang berasal dari Pasaman Barat maupun yang berasal dari luar Pasaman Barat.

Menurutnya sasak sudah menjadi ikon wisata di Pasaman Barat, sudah banyak kemajuan di Sasak ini.

Selain dukungan yang datang dari masyarakat, pembangunan objek-objek wisata juga sudah mulai seperti tagline Sasak Rancak Tacelak, kuliner dengan rumah-rumah makan khas ikannya juga semakin mengalami peningkatan.

Gulai sabo yang menjadi salah satu incaran wisatawan juga semakin enak. Ditambah saat ini dengan adanya monumen titik kulminasi tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisawatan.

Tinggal bagaimana sikap masyarakat dalam menerima wisatawan yang akan terus kita perbaiki kedepannya, ujarnya.