Padang, (Antaranews Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mengharapkan pemerintah provinsi melanjutkan pelaksanaan peta jalan pengendalian inflasi yang sebelumnya sudah diterbitkan agar inflasi tetap terjaga dan stabil di daerah itu.
"Pada 2017 inflasi Sumbar sebesar 2,03 persen atau di bawah nasional yang mencapai 3,61 persen, peta jalan pengendalian inflasi yang sudah diterbitkan perlu ditindaklanjuti agar harga-harga tetap terkendali pada 2018," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang, Selasa.
Ia menyampaikan hal itu pada pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Barat dengan tema "Evaluasi Perkembangan Inflasi Sumbar 2017 dan Rencana Program Pengendalian 2018", dihadiri Gubenur Sumbar Irwan Prayitno dan pemangku kepentingan terkait.
Menurutnya dalam menindaklanjuti peta jalan tersebut ada empat komoditas yang perlu mendapat perhatian khusus.
Pertama untuk beras perlu dilakukan penguatan swasembada beras, pencetakan sawah baru, evaluasi dan peningkatan efektivitas distribusi pupuk, modernisasi alat pertanian serta perbaikan dan penambahan irigasi, kata dia.
Kemudian untuk komoditas cabai merah perlu dilakukan peningkatan produksi melalui kegiatan penanaman sejuta cabai lewat polybag, optimalisasi pengembangan kluster cabai, pengadaan alat penyimpanan dingin, optimalisasi terminal agirbisnis dan peran Bulog sebagai penyedia stok dan operasi pasar.
Selanjutnya, kata dia untuk komoditas bawang merah perlu dioptimalkan pengembangan kluster bawang, memperluas implementasi teknologi penyimpangan bawang merah dan budidaya bibit yang tahan cuaca.
Berikutnya untuk daging ayam ras perlu meningkatkan produksi jaging sebagai sumber pakan, mendorong investasi industri pengolahan daging ayam, ujar dia.
Tidak hanya itu Bank Indonesia juga mendorong terlaksananya swasembada pangan guna menjaga kestabilan harga.
"Perlu dilakukan gerakan massal pangan mandiri di seluruh wilayah melalui penyaluran bibit komoditas strategis," kata dia.
Ia menambahkan perlu dikembangkan sistem peringataa dini untuk menjaga kestabilan harga pangan dengan melakukan intervensi pasar.
Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengingatkan bupati dan wali kota di daerah itu agar menjadikan pengendalian inflasi sebagai salah satu prioritas.
"Jangan biarkan harga-harga tidak terkendali, lakukan langkah-langkah yang dirasa perlu, jangan biarkan saja," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Pemkot Solok dukung upaya pengendalian inflasi pangan strategis
Rabu, 15 Mei 2024 20:14 Wib
Pemkab Pacitan studi tiru pengendalian inflasi ke Tanah Datar
Jumat, 26 April 2024 19:35 Wib
KLHK minta pemerintah daerah manfaatkan instrumen pemantauan lingkungan
Rabu, 24 April 2024 20:20 Wib
Gubernur Sumbar terbitkan SE Pengendalian Sampah selama libur lebaran
Senin, 8 April 2024 13:08 Wib
Pemkab Tanah Datar rutin melaksanakan rakor pengendalian inflasi
Kamis, 14 Maret 2024 11:40 Wib
Bank Indonesia: Inflasi Sumbar masih terkendali melalui kinerja TPID
Sabtu, 2 Maret 2024 14:40 Wib
Pemkab Agam lakukan gerakan pengendalian hama antisipasi kerugian petani
Rabu, 13 Desember 2023 16:56 Wib
BRIN ingatkan pengendalian tuberkulosis harus jadi perhatian serius
Selasa, 14 November 2023 14:26 Wib