Wako tak menduga kebakaran TPS Wayhalim

id kebakaran

Wako tak menduga kebakaran TPS Wayhalim

Foto Kebakaran (ANTARA SUMBAR/Fathul Abdi)

Saya yakin ini ada sabotase sebab dalam waktu dekat akan segera dibagikan kios barunya
Bandarlampung, (Antaranews Sumbar) - Wali Kota (Wako) Bandarlampung, Herman HN mengaku tidak menduga kebakaran melanda Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Wayhalim, Sabtu (20/1) sore.

Karena itu, Herman meminta pihak kepolisian mengusut penyebab terjadinya kebakaran itu karena akan dilakukan pengundian kios dan pedagang agar bisa segera pindah.

"Saya yakin ini ada sabotase sebab dalam waktu dekat akan segera dibagikan kios barunya," katanya.

Menurutnya, harus ada investigasi mendalam guna mencari asal usul kebakaran.

Terkait kebakaran itu, Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono mengatakan tengah menurunkan Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau Tim Identifikasi Sidik Jari) untuk mencari tahu awal mula kebakaran. "Tim Inafis sudah turun untuk mengetahui asal usul kebakaran," kata dia lagi.

Ia menegaskan pula, untuk menjaga barang yang selamat dari kebakaran agar tidak dijarah, petugas akan berjaga di kawasan terbakar itu.

Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pedagang Pasar Wayhalim, Kota Bandarlampung terbakar, diketahui menurut saksi mata berawal dari suara ledakan di tengah kios setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di TPS Pasar Wayhalim, Kota Bandarlampung, awalnya terdengar suara ledakan di tengah kios Pasar Wayhalim, lalu muncul api yang akhirnya membakar sekitar 150 unit kios penampungan sementara pedagang yang ada.

Kebakaran tersebut terjadi pada Sabtu (20/1) pukul 18.30 WIB, dengan lima mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang mulai padam sekitar pukul 20.20 WIB.

Salah satu korban kios terbakar Ulizar (64) mengaku anaknya yang memiliki kios kelontong di TPS yang terbakar itu. Namun masih beruntung barang dagangan milik anaknya berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke lokasi lain.

"Tadi pas kejadian saya lagi salat di musala dekat rumah saya di Jalan Gunung Merapi, tiba-tiba dapat info kebakaran, sehingga saya dan anak langsung ke lokasi," katanya pula.

Padahal ada rencana pada Senin (22/1), pedagang di TPS itu akan kembali menempati kios baru di Pasar Wayhalim.

Hal senada dikatakan pedagang lainnya Ansori (48) membenarkan rencana pedagang akan menempati kios baru, setelah tiga bulan menempati TPS itu.

"Awalnnya ada suara ledakan, lalu disusul oleh api dan itu mulai terlihat seusai jemaah menyelesaikan Salat Magrib," kata dia.

Ia mengaku, barang dagangannya masih ada yang tersisa di dalam, sehingga tidak sempat diselamatkan sebab bahannya mudah terbakar yakni baju-baju.(*)