Tagline Padang Strategi Tarik Investor

id TAGLINE PADANG

Tagline Padang Strategi Tarik Investor

Pengunjung berjalan dengan latar 'tagline' Gunung Padang, di Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (26/12). Berdasarkan data yang dihimpun dari lembaga pengadaan secara elektronik (LPSE) Padang, pembangunan konstruksi tagline tersebut menghabiskan biaya 6,3 miliar rupiah. ( ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc/17.)

Padang, (Antara Sumbar) - Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, pembangunan tagline Padang di kawasan Gunung Padang merupakan salah satu strategi yang dilakukan pemerintah kota untuk menarik minat investor khususnya di bidang pariwisata.

"Visi Padang adalah pariwisata dan sudah dibuat kawasan terpadu Gunung Padang. Oleh sebab itu dilakukan sejumlah pembenahan, salah satunya pembangunan tagline," kata dia di Padang, Selasa (2/1).

Menurutnya saat ini sedang dibangun kawasan wisata terpadu Gunung Padang seluas 550 hektare dengan menyiapkan sejumlah prasarana."Kami fokus ke saba makanya dibenahi dan dilengkapi," katanya.

Ia menyampaikan hingga saat ini sudah ada investor yang berkomunikasi untuk ikut menanamkan modal menunjang pariwisata.

"Bicara masalah pariwisata kita butuh investasi dan apa yang dilakukan sekarang bukan hanya menarik wisatawan berkunjung namun juga investasi lainnya," ujar dia.

Ia mengatakan kalau pemerintah tidak turun, pihak ketiga juga tidak akan tertarik ikut andil.

Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang Fatriarman mengatakan nilai kontrak pembuatan konstruksi tagline Padang sebesar Rp6,37 miliar dinilai wajar karena dibangun di kawasan perbukitan.

"Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam membangun tagline tersebut sehingga membutuhkan anggaran yang besar, " katanya.

Ia menjelaskan pembuatan tagline di kawasan Gunung Padang ini memiliki tingkat kesulitan tersendiri mulai dari proses pembuatan hingga material yang digunakan.

"Untuk membuat bangunan di puncak bukit butuh pengangkutan material dari bawah ke atas sehingga harus ada alat pengangkut khusus," ujarnya.

Ia mengatakan pengangkutan material tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar dan bahan yang digunakan juga memiliki kualitas terbaik karena lokasinya rentan gangguan cuaca dan air laut.

"Material tagline tersebut mahal karena menggunakan bahan yang anti karat," kata dia.

Ia berharap agar masyarakat tidak berasumsi bahwa dana yang digunakan untuk pembangunan itu sebuah pemborosan.

Menurutnya dana tersebut merupakan investasi di bidang pariwisata yang akan mendatangkan keuntungan bagi kota ini nantinya.

"Ini akan menjadi ikon bagi kota ini dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit," kata dia. (*)