Pekanbaru, (Antara Sumbar) - Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Nandang menyatakan telah memerintahkan direktorat kriminal khusus untuk menyelidiki restoran dan rumah makan yang menggunakan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.
"Betul, sudah ditugaskan direskrimsus untuk mengecek restoran dan rumah makan yang menggunakan gas elpiji 3 kg," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang di Pekanbaru, Senin (25/12) Menurutnya hal itu dilakukan karena gas melon tersebut merupakan subsidi pemerintah yang diperuntukkan untuk masyarakat tidak mampu. Oleh sebab itu kalangan usaha mapan menurutnya tidak dibolehkan untuk menggunakannya.
Bahkan, dia mengatakan bahwa gas tersebut hanya untuk masyarakat berpnghasilan Rp1 juta ke bawah. Sehingga yang punya penghasilan di atas itu harus menggunakan gas 12 kilogram yang non subsidi.
Diketahui sejak adanya gas subsidi tersebut, sering terjadi kelangkaan. Termasuk di Riau dari laporan pemberitaan hampir seluruh kabupaten/kota mengalami masalah ini mulai dari Dumai, Pekanbaru, Siak, Bengkalis dan sebagainya.
Bukan cuma langka harga barang bersubsidi ini juga didapati dengan mahal oleh masyarakat miskin. Barang bersubsidi dengan harga eceran tertinggi Rp18.000 per tabung di Pekanbaru bisa dipasarkan di tingkat akhir (konsumen) hingga Rp40.000/tabung hampir menyamai harga non subsidi.
Seperti yang dirasakan Luciana di Jalan Fajar Labuh Baru, Pekanbaru ia harus mondar-mandir mencari gas hingga didapat di salah satu warung yang lumayan jauh dari rumahnya. "Sepertinya orang warung mulai takut menjual gas kalau-kalau kena sidak, saya terpaksa membeli Rp40.000/ tabung, " ujarnya menyembunyikan tempat pembeliannya.
Di tingkat pusat, Badan Reserse Kriminal Polri melalui Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Brigjen Pol Agung Setya juga telah menyampaikan pihaknya akan menyelidiki penyebab terjadinya kelangkaan peredaran tabung gas elpiji tiga kilogram bersubsidi di masyarakat.
"Kami akan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mengidentifikasi apakah ada penyimpangan yang membuat terjadi kelangkaan," kata Brigjen Agung.
Pihaknya pun meminta masyarakat mampu agar tidak menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram dan beralih pada tabung gas elpiji dua belas kilogram. (*)
Berita Terkait
Penggunaan gas elpiji di daerah 3T
Senin, 12 Februari 2024 13:16 Wib
Regulasi baru pembelian elpiji 3 kg
Kamis, 21 Desember 2023 13:43 Wib
Kasus penyalahgunaan gas elpiji bersubsidi
Rabu, 13 Desember 2023 16:20 Wib
Ahok dukung Sistem Bukittinggi Hebat mudahkan warga peroleh elpiji subsidi
Senin, 9 Oktober 2023 15:54 Wib
Dampak kelangkaan elpiji di Malang
Kamis, 27 Juli 2023 12:48 Wib
Legislator: Distribusi elpiji 3 kg sesuai kuota yang ditetapkan
Selasa, 25 Juli 2023 9:18 Wib
Elpiji 3 kg di Sumbar langka karena banyak hari libur
Selasa, 11 Juli 2023 15:45 Wib
Elpiji 3 kg langka, Wako Bukittinggi perintahkan pendistribusian terbatas
Senin, 19 Juni 2023 11:00 Wib