Ratusan Nelayan Pesisir Selatan Belum Menikmati Konversi Bahan Bakar

id nelayan

Ratusan Nelayan Pesisir Selatan Belum Menikmati Konversi Bahan Bakar

Puluhan kapal nelayan bersandar di Muara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sejak Senin (27/11) akibat cuaca ekstrem. (ANTARA SUMBAR / Didi Someldi Putra)

Painan, (Antara Sumbar) - Ratusan nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, belum menikmati konversi bahan bakar dari minyak ke gas meski Kementerian ESDM sudah melakukan sosialisasi program tersebut di daerah itu.

"Beberapa waktu lalu tim dari Kementerian ESDM telah melakukan sosialisasi, selain itu juga telah mendata nelayan yang akan menikmati konversi namun hingga sekarang belum terlaksana," kata Kepala Bidang Tangkap Dinas Perikanan Pesisir Selatan, Afriman Julta di Painan, Kamis.

Ia menambahkan menyiasati kondisi itu, pihaknya mengaku telah melayangkan surat ke kementerian terkait namun belum direspon.

"Kami berharap nelayan kecil di sini juga bisa menikmati program konversi bahan bakar dari minyak ke gas, sehingga program yang digadang-gadang mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan juga bisa mereka rasakan," ujarnya.

Ia menyebutkan sesuai informasi dari tim Kementerian ESDM dengan mengikuti program konversi bahan bakar nelayan bisa menghemat biaya pembelian bahan bakar hingga 50 persen lebih.

"Biasanya untuk melaut per harinya nelayan mengeluarkan biaya Rp15 ribu, jika tiga hari tentu Rp45 ribu namun jika dikonversi ke gas, maka nelayan cukup membeli gas tiga kilogram dan bisa menggunakannya selama tiga hari," ujarnya.

Ia menjelaskan total nelayan kecil yang menggunakan mesin dibawah lima gross tonnage (GT) yang menjadi sasaran konversi minyak ke gas di daerah itu berjumlah sekitar 600 orang.

Terpisah, seorang nelayan di Kecamatan Sutera, daerah setempat, Cubin (60) berharap agar konversi gas juga bisa dinikmati sehingga pengeluarannya pada saat melaut bisa ditekan.

"Jika pengeluaran bisa ditekan tentu saja kami bisa menyisihkannya ataupun diperuntukkan ke keperluan lainnya," ujarnya. (*)