Akademisi Sarankan Masyarakat Diberikan Pelatihan Penanganan Satwa Liar

id Fachrul Reza

Akademisi Sarankan Masyarakat Diberikan Pelatihan Penanganan Satwa Liar

Akademisi Biologi STKIP PGRI Sumbar, Fachrul Reza. (ANTARA SUMBAR/MR Denya Utama)

Padang, (Antara Sumbar) - Akademisi bidang biologi dari STKIP PGRI Sumbar, Fachrul Reza menilai masyarakat perlu diberikan pelatihan penanganan satwa liar dan berbahaya untuk mengantisipasi pengurangan populasi dari keanekaragaman hayati.

"Cara menangkap tanpa membunuh dan dilakukan dengan selamat, pengetahuan serta keterampilan itu perlu disosialisasikan," ujarnya di Padang, Kamis.

Menurutnya banyak masyarakat awam mengalami kepanikan saat tempat tinggalnya didatangi hewan liar misal kucing hutan, ular bahkan harimau.

Kepanikan tersebut muncul akibat minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan satwa liar tersebut.

Padahal bila pengetahuan dan keterampilan dimiliki akan lebih tenang menghadapinya.

Misalnya dalam penanganan ular beracun dan berbisa, ada teknik tertentu untuk menangkapnya tanpa menyakiti terlebih membunuhnya.

"Ini perlu didorong oleh pemerintah melalui program pelatihan dan sosialisasi," ujar dia.

Perlunya pelatihan ini, tambanya sebagai langkah tidak langsung melestarikan keberadaan makhluk lainnya di lingkungan.

Artinya masuknya hewan liar ke dalam tempat tinggal nantinya dapat dihindari dengan penanganan khusus atau saat masuk dapat dikembalikan lagi ke habitat oleh masyarakat.

"Lewat perguruan tinggi juga bisa didorong untuk pelatihan penanganan satwa ini," kata dia.

Seperti yang dilakukan Mahasiswa Pecinta Alam di Institut Teknologi Padang Rabu (29/11) yang menggelar pelatihan penanganan satwa di area perkemahan.

Seharusnya ini dikembangkan dengan melibatkan seluruh mahasiswa dan civitas akademika, agar pengetahuan tentang penanganan satwa dapat menyeluruh didapatkan.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Padang, Al Amin menilai upaya pelestarian lingkungan tidak hanya melibatkan manusia namun juga makhluk lainnya.

Artinya, lanjutnya dalam melakukan pengelolaan lingkungan orientasinya juga menyelamatkan satwa dan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. (*)