Solok Selatan Raih Swasti Saba Padapa, Penghargaan Pemantapan Kabupaten Sehat

id Muzni Zakaria

Solok Selatan Raih Swasti Saba Padapa, Penghargaan Pemantapan Kabupaten Sehat

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menerima penghargaan Kabupaten sehat tahun 2017 dengan klasifikasi Swasti Saba Padapa atau pemantapan kabupaten sehat, Selasa (28/9). (ANTARA SUMBAR/Humas Pemkab Solok Selatan)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat meraih penghargaan Kabupaten sehat tahun 2017 dengan klasifikasi Swasti Saba Padapa atau pemantapan kabupaten sehat.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria bersamaan dengan diberikan pula pada 18 kabupaten lain se-Indonesia dalam kategori yang sama oleh Pemerintah.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, Selasa (28/11) mengatakan, penghargaan Swasti Saba Padapa yang diraih setelah dua tatanan kesehatan mampu dilakukan oleh masyarakat.

Pertama tatanan kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat, kedua tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri.

Dia berharap ke depan masyarakat dengan dukungan OPD terkait dilingkungan Pemerintah setempat bersama forum Kabupaten sehat dapat mempertahankan predikat Swasti Saba Padapa ini.

"Keberhasilan ini merupakan usaha masyarakat dalam melakukan upaya-upaya hidup sehat dengan kategori dua tatanan tadi," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman mengatakan, untuk mempertahankan dan meningkatkan tatanan penilaian kabupaten sehat, tentu dibutuhkan kesinergian antara forum Kabupaten sehat dengan OPD terkait lainnya.

Untuk tahap selanjutnya yaitu swasti swaba wiwerda kata dia, minimal empat tantanan dari 9sembilan tatanan yang dipersyarakat untuk dinilai.

Empat tatanan tersebut diantaranya, pemukiman sarana dan prasarana sehat, kehidupan masyarkat yang sehat dan mandiri, pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi.

Dia menyebutkan, penilaian kabupaten dan kota sehat ini adalah suatu daerah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi dan telah disepakati masyarakat bersama pemerintah daerahnya.

Artinya usaha untuk hidup sehat itu, bukan muncul dari pemerintah sendiri tetapi dimulai dan di ingini oleh masyarakat itu sendiri secara mandiri, sehingga kedepan pemerintah menjadi motifator dan pendukung kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi oleh masyarakat.

Sementara itu Ketua Forum Kabupaten Sehat Solok Selatan, Afrizal Amir, berharap pemerintah setempat memberi dukungan lebih serius lagi melalui OPD.

"Selama ini bukan tidak ada dukungan dari OPD, tapi masih terkesan lambat dan menganggap data ini untuk kepentingan forum semata," ujarnya.

Dua tahun lagi katanya, Solok Selatan akan melakukan tahapan penilaian untuk kriteria Swasti Saba Wiwerda, setingkat lebih tinggi dari penghargaan saat ini.

Untuk menghadapi itu, diperlukan peningkatan koordinasi dan komunikasi dalam persiapan data penilaian.

Selain itu, yang tidak kalah penting, proses menjadi Kabupaten/ Kota sehat tersebut, melalui upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat. (*)