Padang, (Antara Sumbar) - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Supardi mengatakan Payakumbuh Botuang Festival (PBF) 2017 dapat mengembangkan potensi wisata budaya di Kota Payakumbuh.
"Saat ini pariwisata yang tengah berkembang adalah wisata budaya dan keberadaan PBF ini sangat berpotensi untuk pengembangan ke arah tersebut," katanya saat dikonfirmasi di Padang, Rabu.
Ia menyebutkan Botuang atau Bambu yang menjadi tema kegiatan ini berkaitan dengan daerah yang menjadi lokasi kegiatan banyak ditumbuhi bambu, bahkan ada beberapa daerah yang menggunakan nama Bambu atau Botuang.
"Banyak daerah yang memiliki nama terkait Botuang atau bambu, di antaranya Aur Kuning, Subarang Batuang, Balai Batuang, dan Parak Batuang," ujarnya.
Oleh sebab itu menurutnya kegiatan yang diinisiasi oleh seniman Payakumbuh ini sangat cocok untuk menjadi sebuah iven budaya yang dikemas dalam bentuk pertunjukkan seni, kuliner, dan lainnya.
Selain itu pemanfaatan Botuang dalam kegiatan ini juga dapat menjadi daya tarik sendiri, ditambah pula para tamu juga dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Ia menilai PBF 2017 ini dapat menjadi sebuah kegiatan rutin yang mengangkat kearifan lokal, khususnya yang ada di Payakumbuh.
"Pihak Pemprov pun antusias mendukung iven tersebut dan menyadari bahwa Botuang atau Bambu ini adalah aset daerah yang sangat berpotensi untuk dikembangkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Payakumbuh YB Dt Parmato Alam berharap agar PBF 2017 dapat berdampak terhadap ekonomi kreatif masyarakat serta pariwisata Kota Payakumbuh.
Selain itu ia juga berharap agar kegiatan ini terus berlanjut dan secara bertahap terus dikembangkan serta dievaluasi, sehingga dapat menjadikan Payakumbuh sebagai tujuan wisata budaya di Sumbar.
"Wisata budaya seperti ini perlu kita kemas dengan baik dan menjadikannya sebagai sebuah daya tarik wisata bagi daerah, sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat karena banyak kunjungan dari wisatawan yang akan datang," katanya.
PBF 2017 merupakan sebuah kegiatan budaya yang dikemas dalam bentuk pertunjukkan seni, kuliner, dan pameran instalasi. Kegiatan ini akan digelar pada 26 November hingga 2 Desember mendatang. (*)
Berita Terkait
KLHK minta pemerintah daerah manfaatkan instrumen pemantauan lingkungan
Rabu, 24 April 2024 20:20 Wib
Usai Festival Muaro, Gowes Siti Nurbaya Adventure ke-VIII Siap Ditabuh
Rabu, 24 April 2024 8:30 Wib
Perputaran uang selama Festival Rakyat Muaro capai Rp6,1 miliar
Senin, 22 April 2024 16:12 Wib
Buku "Bandar Padang" diluncurkan saat Festival Muaro
Minggu, 21 April 2024 5:23 Wib
Festival durian upaya Solok Selatan majukan UMKM
Sabtu, 20 April 2024 13:58 Wib
Festival Rakyat Muaro Padang Ditabuh 19 April Ini, Hendri Septa : Mari Saksikan Kemeriahannya!
Kamis, 18 April 2024 20:37 Wib
Nagari Maninjau Agam gelar festival rakik-rakik meriahkan Idul Fitri
Kamis, 11 April 2024 16:05 Wib
Festival Rakyat Muaro Padang disemarakkan parade multietnis
Jumat, 5 April 2024 5:23 Wib