KKPD Pariaman Terima 5.000 Kunjungan Pendidikan, Sebagian dari Luar Negeri

id PENYU

KKPD Pariaman Terima 5.000 Kunjungan Pendidikan, Sebagian dari Luar Negeri

Sejumlah anak didik TK IT At Tin melihat secara langsung satwa penyu di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pariaman, (28/10). Edukasi kepada anak-anak tentang penyu diperlukan untuk memberikan pengetahuan lebih banyak tentang satwa yang dilindungi tersebut. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kota Pariaman, Sumatera Barat telah menerima kunjungan wisatawan di sektor pendidikan dan penelitian 5.000 lebih mahasiswa dan pelajar dari pelbagai daerah hingga Oktober 2017.

"Para mahasiswa tersebut juga ada yang berasal dari berbagai negara seperti Cina, Korea Selatan, India, Vietnam Malaysia, Amerika Serikat dan Singapura," kata Pengelola KKPD Pariaman, Irwan, di Pariaman, Rabu (1/11).

Kunjungan pelajar tersebut mulai dari tingkat Taman Kanak (TK) hingga perguruan tinggi yang melakukan berbagai kegiatan pendidikan di KKPD.

Beberapa penelitian yang dilakukan diantaranya siklus kehidupan penyu mulai dari peneluran, inkubasi, penetasan, perawatan hingga pelepasan ke laut bebas.

Bahkan, para mahasiswa yang melakukan penelitian tersebut juga diajak ke alam bebas untuk melihat secara langsung habitat penyu seperti di Pulau Kasiak dan Pulau Garabak di Kabupaten Pesisir Selatan serta beberapa titik lainnya.

KKPD Pariaman didirikan dengan tujuan sebagai tempat wisata keluarga dan penunjang ilmu pengetahuan khususnya tentang penyu sebagai hewan yang dilindungi undang-undang.

KKPD mengatakan para pelajar dan mahasiswa yang melakukan magang dan penelitian di KKPD tersebut tidak dipungut biaya apapun.

Pada umumnya para pelajar dan mahasiswa yang melakukan penelitian dan magang setidaknya menghabiskan waktu hingga dua bulan.

Sebelumnya, Sabtu (28/10) KKPD Kota Pariaman memberikan edukasi tentang satwa penyu bagi puluhan anak-anak yang tergabung dalam Taman Kanak (TK) Islam Terpadu At Tin di daerah itu.

Beberapa pengetahuan yang diberikan kepada anak-anak tersebut diantaranya, tentang aneka jenis penyu, habitat, termasuk peneluran hewan itu.

Penjelasan pengetahuan tentang satwa yang dilindungi tersebut dibutuhkan agar anak usia dini ikut serta menjaga keseimbangan alam secara berlanjut.

Kepala Sekolah TK IT At Tin Pariaman Yulia Angreani, mengatakan pembelajaran dan pengenalan kepada anak tentang penyu dibutuhkan sejak dini.

Menurut dia, hal itu dibutuhkan sebagai salah satu upaya mengajak anak mencintai lingkungan, terutama satwa yang dilindungi undang-undang. (*)