New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), akibat ketidakpastian kebijakan pemerintahan Trump dan setelah angka inflasi Amerika Serikat melemah.
Dolar telah tertekan karena angka inflasi AS yang lemah minggu lalu mengurangi harapan untuk kebijakan Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya.
Sementara itu, analis mengatakan bahwa greenback berada di bawah tekanan karena ketidakpastian politik baru-baru ini di Washington telah menyebabkan kekhawatiran tentang apakah pemerintahan Donald Trump dapat memberikan janji kampanyenya dalam stimulus fiskal dan pemotongan pajak.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,31 persen menjadi 92,967 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1825 dolar AS dari 1,1754 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,3193 dolar AS dari 1,3143 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7990 dolar AS dari 0,7989 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,37 yen Jepang, lebih rendah dari 110,68 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9663 franc Swiss dari 0,9687 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2478 dolar Kanada dari 1.2444 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
Pertamina Goes To Campus di ITB
Senin, 6 Mei 2024 16:26 Wib
Upaya peningkatan produksi ikan nila nasional
Senin, 6 Mei 2024 13:16 Wib
Nilai ekspor batu bara Jambi anjlok
Senin, 6 Mei 2024 13:13 Wib
Pendangkalan pelabuhan Muaro Anai
Senin, 6 Mei 2024 13:00 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
Senin, 6 Mei 2024 9:40 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:39 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,313 juta per gram
Sabtu, 4 Mei 2024 12:13 Wib
Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.077 per dolar AS
Jumat, 3 Mei 2024 9:41 Wib