Polda Sumbar Ajak Pengendara Motor Peduli Bahaya Narkoba
Padang, (Antara Sumbar) - Direktorat Narkoba Polda Sumatera Barat mengajak pengendara kendaraan bermotor untuk peduli bahaya narkoba terhadap generasi muda melalui pembagian makanan berbuka puasa di Kota Padang.
"Kita memberikan edukasi kepada para pengendara bermotor terkait dampak narkoba terhadap generasi muda," kata Direktur Narkoba Polda Sumbar Kombes Kumbul KS di Padang, Senin.
Menurutnya, pemberian edukasi bahaya narkoba masyarakat merupakan hal yang vital, karena penanganan narkoba tidak bisa dilakukan oleh pihak kepolisian saja.
Dia mengatakan dalam sosialisasi ini juga dilakukan pembagian ratusan kotak makanan berbuka puasa kepada pengendara.
Pihaknya juga memberikan brosur-brosur bahaya dan ancaman apabila terlibat dalam peredaran narkoba.
Masyarakat harus terlibat dalam memutus peredaran narkoba, hal itu bisa dimulai dari keluarga masing-masing," ujar dia.
Ia mengatakan narkoba harus diperangi secara bersama-sama mulai dari masyarakat, instansi pemerintahan maupun swasta sehingga peredarannya bisa ditekan habis.
"Apabila seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam memerangi narkoba, apabila ada yang mencurigakan di lingkungan mereka bisa segera melapor kepada pihak kepolisian," ujar dia.
Menurutnya, peredaran narkoba di wilayah Sumatera Barat ini sudah masuk ke berbagai usia baik tua, dewasa hingga anak-anak.
"Kami juga fokus memberikan sosialisasi bahaya narkoba ini kepada pelajar dan mahasiswa yang menjadi sasaran dari pengedar narkoba," kata dia.
Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada generasi muda agar memiliki pemahaman yang sama tentang bahaya narkoba.
"Penindakan terhadap pelaku narkoba juga terus kita lakukan, sejak bulan April hingg Juni 2016 sudah 138 kasus narkoba yang diungkap oleh Polda Sumbar, " kata dia. (*)
"Kita memberikan edukasi kepada para pengendara bermotor terkait dampak narkoba terhadap generasi muda," kata Direktur Narkoba Polda Sumbar Kombes Kumbul KS di Padang, Senin.
Menurutnya, pemberian edukasi bahaya narkoba masyarakat merupakan hal yang vital, karena penanganan narkoba tidak bisa dilakukan oleh pihak kepolisian saja.
Dia mengatakan dalam sosialisasi ini juga dilakukan pembagian ratusan kotak makanan berbuka puasa kepada pengendara.
Pihaknya juga memberikan brosur-brosur bahaya dan ancaman apabila terlibat dalam peredaran narkoba.
Masyarakat harus terlibat dalam memutus peredaran narkoba, hal itu bisa dimulai dari keluarga masing-masing," ujar dia.
Ia mengatakan narkoba harus diperangi secara bersama-sama mulai dari masyarakat, instansi pemerintahan maupun swasta sehingga peredarannya bisa ditekan habis.
"Apabila seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam memerangi narkoba, apabila ada yang mencurigakan di lingkungan mereka bisa segera melapor kepada pihak kepolisian," ujar dia.
Menurutnya, peredaran narkoba di wilayah Sumatera Barat ini sudah masuk ke berbagai usia baik tua, dewasa hingga anak-anak.
"Kami juga fokus memberikan sosialisasi bahaya narkoba ini kepada pelajar dan mahasiswa yang menjadi sasaran dari pengedar narkoba," kata dia.
Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada generasi muda agar memiliki pemahaman yang sama tentang bahaya narkoba.
"Penindakan terhadap pelaku narkoba juga terus kita lakukan, sejak bulan April hingg Juni 2016 sudah 138 kasus narkoba yang diungkap oleh Polda Sumbar, " kata dia. (*)