Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) menilai pertumbuhan ekonomi provinsi itu triwulan I 2017 relatif membaik berada pada posisi 4,91 persen atau sedikit meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 yang hanya 4,86 persen.
"Perbaikan ekonomi Sumbar terjadi karena meningkatnya aktivitas konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Puji Atmoko di Padang, Selasa, saat bersilaturahim dengan jajaran awak media.
Ia menjelaskan berdasarkan komponen lapangan usaha terjadi perbaikan pada sektor pertanian yang disebabkan pergeseran musim tanam dan peningkatan produksi perikanan.
Kemudian dari sektor transportasi dan perdagangan terjadi peningkatan karena adanya penambahan armada dan rute perjalanan untuk angkutan sungai, danau dan penyeberangan, katanya.
Selain itu, sektor informasi dan komunikasi tumbuh positif karena adanya peningkatan kapasitas jaringan telekomunikasi dan penambahan aplikasi web.
Sementara dari komponen pengeluaran terjadi peningkatan konsumsi terutama didorong oleh tumbuhnya kelompok perumahan dan furnitur serta meningkatnya pengeluaran kesehatan dan pendidikan.
Pada sektor konsumsi pemerintah terjadi perlambatan karena masih minimnya pengeluaran di awal tahun dan berdasarkan data yang dihimpun, realisasi belanja barang baru 10 persen sementara belanja pegawai baru sembilan persen dari total APBD, kata dia.
"Kemudian untuk investasi relatif stabil yang secara umum ditopang oleh sektor bangunan dan konstruksi," lanjutnya.
Sedangkan untuk ekspor Sumbar pada triwulan I tumbuh cukup tinggi khususnya karet dan CPO dengan kontribusi mencapai 73 persen.
Puji menyampaikan selama ini pertumbuhan ekonomi Sumbar cenderung berada di atas nasional, namun sejak triwulan III 2016 tidak lagi dan pada triwulan I 2017 hanya berada pada posisi keempat dari 10 provinsi di Sumatera.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik Sumbar merilis ekonomi provinsi itu pada triwulan I 2017 tumbuh 4,91 persen dibandingkan triwulan I 2016 dengan pertumbuhan tertinggi disokong oleh sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
"Angka ini sedikit melambat dibandingkan triwulan I 2016 yang mencapai 5,58 persen," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi.
Ia memaparkan struktur ekonomi Sumbar pada triwulan I didominasi oleh tiga kategori utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 24,18 persen, perdagangan besar, eceran dan reparasi sepeda motor 14,96 persen dan transportasi serta pergudangan 12,31 persen.
Sementara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan tiga strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada 2017 dengan target angka sekitar 5,3 hingga 5,7 persen.
"Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi 2017 bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. (*)
Berita Terkait
Jumlah pengangguran di Indonesia
Senin, 13 Mei 2024 16:59 Wib
Erick Thohir bakal bangun sepak bola putri dari bawah
Minggu, 12 Mei 2024 20:12 Wib
Gubernur Sumbar buka opsi hujan buatan antisipasi abu vulkanik
Minggu, 12 Mei 2024 7:55 Wib
Keberangkatan kloter pertama jamaah haji Indonesia
Minggu, 12 Mei 2024 5:38 Wib
Kemenag: Jamaah calon haji Indonesia didominasi lansia mandiri
Minggu, 12 Mei 2024 5:22 Wib
Indonesia dorong pemberian hak istimewa bagi Palestina di PBB
Sabtu, 11 Mei 2024 16:10 Wib
Shin Tae-yong sebut kepercayaan diri pemain timnas U-23 sudah bagus
Sabtu, 11 Mei 2024 9:46 Wib
Shin Tae-yong: Masa depan sepak bola Indonesia cerah
Sabtu, 11 Mei 2024 9:45 Wib