Sijunjung, (Antara Sumbar) - Bantuan bagi korban banjir yang melanda kawasan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat sudah disalurkan oleh pihak pemerintah daerah setempat sejak Selasa (27/3).
"Bantuan sudah terdistribusi berupa makanan, kelengkapan bayi, seragam sekolah dan lain sebagainya yang dibutuhkan para korban banjir serta pendirian posko siaga bencana serta dapur umum oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan Dinas Sosial Sijunjung," kata Wakil Bupati setempat, Arrival Boy di Sijunjung, Rabu.
Untuk mengatasi kelangkaan air bersih akibat patahnya pipa induk milik PDAM setempat di kawasan itu, lanjutnya diupayakan penyalurannya menggunakan unit mobil tanki yang ada serta melibatkan pengusaha air minum isi ulang di sekitar daerah itu.
Sebagai upaya pemulihan akses transportasi, menurutnya saat ini petugas gabungan TNI-Polri, BPBD, Tagana, bergotong rotong membangun jembatan darurat agar bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.
"Sebelumnya masyarakat sempat diungsikan dan setelah air sungai Batang Karimo menyusut seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing untuk mencari serta menyelamatkan barang milik mereka," kata dia.
Hingga saat ini, pihaknya mencatat total rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 49 unit dan puluhan hektare lahan pertanian dalam kondisi rusak berat.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh korban bencana banjir agar tetap tenang dan tabah dan pemerintah daerah itu telah berkomitmen untuk memulihkan kembali seluruh fasilitas umum yang rusak serta akan terus membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana itu.
Sebelumnya, bencana banjir melanda kawasan Nagari Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat setelah hujan lebat mengguyur hampir seluruh daerah itu sejak Senin malam (27/3).
"Ketinggian air sudah menggenangi permukiman warga sejak Selasa dini hari, hingga saat ini sebanyak satu unit jembatan dan satu rumah warga rusak berat akibat derasnya hantaman air sungai yang meluap," kata Kepala BPBD setempat, Hardiwan.
Menurut warga sekitar, bencana seperti itu bukan pertama kalinya melanda kawasan tersebut karena kondisi topografi wilayah itu yang cukup curam dan dilintasi sungai dengan debit air cukup tinggi.
"Biasanya air akan segera surut kembali namun kali ini durasinya memang cukup lama," ujar salah seorang warga, Asril. (*)
Berita Terkait
Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto
Minggu, 5 Mei 2024 5:01 Wib
Pemkot Sawahlunto langsung antarkan bantuan pada korban banjir dan longsor
Sabtu, 4 Mei 2024 19:23 Wib
Pemkot Sawahlunto gerak cepat tanggap bencana longsor dan banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 17:51 Wib
Baznas Bukittinggi salurkan bantuan ke warga terdampak banjir Ngarai Sianok
Kamis, 2 Mei 2024 15:12 Wib
BMKG prakirakan potensi hujan lebat di 26 provinsi pada awal Mei
Rabu, 1 Mei 2024 5:35 Wib
Pemkab Solok susun strategi tutup tambang di Air Dingin cegah banjir
Senin, 29 April 2024 13:50 Wib
PT BRM serahkan bantuan untuk korban banjir Pesisir Selatan
Minggu, 28 April 2024 13:04 Wib
Pemprov Sumbar berduka pembersihan banjir lahar dingin telan kerban
Jumat, 26 April 2024 13:59 Wib