New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah laporan-laporan menunjukkan produksi minyak Libya terganggu, sehingga memperlemah kekhawatiran tentang melimpahnya pasokan global.
Laporan-laporan media mengatakan pada Selasa (28/3) bahwa produksi pada ladang Sharara dan Wafa di Libya barat telah diblokir oleh faksi-faksi bersenjata, sehingga mengurangi produksi minyak negara itu sekitar sepertiganya.
Para analis mengatakan berita tersebut untuk sementara mengurangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak global, dan mendukung harga minyak menguat.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, bertambah 0,64 dolar AS menjadi menetap di 48,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, naik 0,58 dolar AS menjadi ditutup pada 51,33 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina imbau warga bijak gunakan BBM saat darurat bencana
Senin, 13 Mei 2024 18:31 Wib
Pemerintah akan naikan HET Minyak Kita
Rabu, 8 Mei 2024 11:57 Wib
Penampakan tambang minyak ilegal di Batanghari
Selasa, 7 Mei 2024 17:52 Wib
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib