Nusa Dua, Bali, (Antara Sumbar) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membantah telah mengeluarkan izin impor cabai, menyusul merebaknya informasi adanya komoditi itu yang dijual di pasar tradisional di Tulungagung, Jawa Timur.
"Jadi tidak pernah ada mengeluarkan izin impor cabai. Kalau ada cabai masuk, itu ilegal," katanya ditemui usai menjadi salah satu pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Sedangkan terkait cabai kering, Enggartiasto mengatakan bahwa bukan merupakan kewenangan Kementerian Perdagangan karena pihaknya tidak mengatur hal tersebut.
Enggartiasto mengungkapkan pihaknya berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan bea cukai yang memiliki langkah untuk melakukan tindakan hukum.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah produsen dan distributor untuk beberapa komoditas memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat tidak langka.
Sebelumnya marak beredar informasi bahwa komoditas cabai impor mulai memasuki pasar-pasar tradisional di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur seiring melambungnya harga cabai lokal di kisaran Rp140 ribu per kilogram.
Sejumlah pedagang dan pembeli membeli atau belanja cabai impor karena harganya yang hampir 50 persen lebih murah dibanding cabai lokal.
Cabai impor itu diduga berasal dari China dan India. (*)
Berita Terkait
Pertandingan Liga 1 akan digelar malam hari untuk menghibur penonton televisi
Kamis, 14 Juli 2022 6:25 Wib
Aturan IMEI berlaku 2020
Jumat, 18 Oktober 2019 12:17 Wib
Wiranto sudah bisa tidur miring
Senin, 14 Oktober 2019 13:50 Wib
Sarang burung walet primadona ekspor RI ke China
Minggu, 21 Juli 2019 7:54 Wib
Ini program Indonesia untuk kerja sama tingkatkan kinerja WTO
Rabu, 3 Juli 2019 14:13 Wib
KPK: Mendag memungkinkan dipanggil
Senin, 29 April 2019 19:49 Wib
Persediaan bawang putih Indonesia cukup, Mendag: tidak perlu impor
Selasa, 9 April 2019 14:26 Wib
Mendag sebut revitalisasi pasar rakyat sejak 2015 tingkatkan omzet 20 persen
Selasa, 12 Maret 2019 12:03 Wib