Ratusan Fotografer "Hunting" Di Pelabuhan Teluk Bayur

id fotografer

Ratusan Fotografer "Hunting" Di Pelabuhan Teluk Bayur

Salah satu Pemandu Lomba Sedang memberikan arahan kepada peserta Photo Hunting IPC Teluk Bayur, di Padang, Minggu (27/11) (Dok Antara Sumbar)

Padang, (Antara Sumbar) - Sekitar 300 fotografer yang berasal dari Sumatera Barat "hunting" atau berburu objek foto di Pelabuhan Teluk Bayur Padang pada even Photo Hunting IPC Teluk Bayur, Minggu.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang kepada para fotografer mengeksplorasi setiap sudut pelabuhan Teluk Bayur dengan segala aktivitasnya," kata General Manajer PT Pelindo II Teluk Bayur, Mulyadi di Padang.

Kegiatan Photo Hunting Teluk Bayur dengan tema Teluk Bayur Pintu Gerbang Pantai Barat Sumatera tersebut diselenggarakan oleh PT Pelabuhan Indonesia II bekerja sama dengan Antara Foto.

Menurut dia satu foto lebih bermakna dibandingkan ribuan kata-kata yang mengambarkan langsung suasana pelabuhan.

"Ini juga merupakan upaya menyosialisasikan Pelabuhan Teluk Bayur kepada masyarakat," kata dia.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Padang, Dedi Henidal yang membuka acara tersebut mengatakan Pelabuhan Teluk Bayur memiliki nilai sejarah yang kuat di mata masyarakat Sumbar, karena merupakan pintu untuk pergi merantau.

"Karena itu kami berharap Teluk Bayur bisa menjadi gerbang bukan hanya Sumatera tapi Indonesia ke arah barat," ujarnya.

Ia mengatakan dengan adanya kegiatan ini Pelabuhan Teluk Bayur akan semakin dikenal dan dilirik banyak pihak untuk memanfaatkan fasilitasnya.

Pada kompetisi foto tersebut tampil sebagai juri Kepala Biro Antara Foto Hermanus dan Akademisi Institut Seni Indonesia Padang Panjang Ezu Oktavianus dan GM Pelindo Teluk Bayur Mulyadi yang memperebutkan hadiah senilai Rp20 juta.

Sementara salah seorang peserta, Rudi mengapresiasi acara ini karena selama ini pelabuhan adalah objek tertutup yang sulit diakses fotografer.

"Ada banyak lokasi menarik yang bisa diambil, dengan adanya acara ini para fotografer bisa mengambil berbagai gambar yang selama ini sulit untuk diakses, kata dia. (*)