Padang, (Antara Sumbar) - Perombakan kabinet kerja kedua oleh Presiden Joko Widodo dipandang lebih kepada alasan politik dari pada alasan profesionalisme, kata pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Asrinaldi.
"Pertimbangan presiden masih pada alasan ingin mengakomodasi partai-partai pendukungnya, sehingga masih ada beberapa nama yang akan tergeser," kata Asrinaldi dihubungi di Padang, Rabu.
Ia juga menilai kondisi ini dapat dilihat dari beberapa nama yang masuk ke jajaran kabinet baru seperti dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang telah menyatakan mendukung pemerintah.
Untuk komposisi saat ini ada beberapa nama yang 'track record'-nya bukan dari birokrat yang kemudian mendapat posisi sebagai menteri.
"Untuk Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) yang sebelumnya dijabat oleh Yuddy Chrisnandi saat ini digantikan oleh Asman Abnur kader PAN yang awalnya merupakan seorang pengusaha," jelasnya.
Nama lainnya seperti Airlangga Hartarto yang merupakan kader Partai Golkar menggantikan posisi Saleh Husein sebagai Menteri Perindustrian.
Alasan lain menurutnya karena Presiden ingin mengejar target untuk pelaksanaan pemilu 2019, beliau membutuhkan orang yang akan bekerja keras untuk itu.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan beberapa nama baru yang masuk ke dalam jajaran Kabinet Kerja kedua dan beberapa menteri yang bergeser posisi.
Selain dari Asman Abnur dan Airlangga Hartarto, nama lain yang diumumkan Presiden adalah Budi Karya, Archandra Tahar, Muhadjir Effendy, Eko Putro Sanjoyo, Sri Mulyani, Enggartiasto Lukita, Wiranto, Sofyan Djalil, Franky Sibarani, Luhut Pandjaitan dan Thomas Lembong sebagai kepala BKPM.
Nama-nama ini selanjutnya dilantik oleh presiden pada Rabu pukul 14.00 WIB di Istana Negara. (*)
Berita Terkait
Pengamat nilai Indonesia akan berat tembus Olimpiade jika Hubner absen
Sabtu, 4 Mei 2024 4:53 Wib
Pengamat nilai wasit AFC kembali rugikan timnas Indonesia U-23
Selasa, 30 April 2024 5:45 Wib
Pengamat: Efektifkan penyelesaian akhir saat hadapi Uzbekistan
Senin, 29 April 2024 14:44 Wib
Pengamat: Sinergi dan kolaborasi kunci utama kesuksesan penyelenggaraan mudik
Jumat, 26 April 2024 13:24 Wib
Pengamat: Anies dan Ganjar berpeluang ikuti kontestasi Pilkada Serentak
Kamis, 25 April 2024 21:11 Wib
Pengamat: Putusan MK terkait PHPU jadi poin perbaikan Pemilu selanjutnya
Rabu, 24 April 2024 20:34 Wib
Pengamat: Kehadiran Anies dan Muhaimin ke KPU tunjukkan kedewasaan politik
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
Pengamat: Ketiga cawapres berkomitmen untuk jalankan transisi energi
Senin, 22 Januari 2024 9:19 Wib