Ketepatan Waktu Pesawat saat Lebaran 95 Persen

id Pesawat, Kemenhub, Ketepatan, waktu

Ketepatan Waktu Pesawat saat Lebaran 95 Persen

Aktivitas di BIM, Padangpariaman.

Jakarta, (Antara Sumbar) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan ketepatan waktu atau on time performance keberangkatan pesawat terbang untuk angkutan lebaran 2016 di 35 bandara Indonesia mencapai 95 persen.

"Menurut data dari posko, on time performance secara keseluruhan naik rata-rata di atas 95 persen. Hanya ada empat maskapai yang masing-masing delaynya di atas dua jam," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo pada konferensi pers arus balik di Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kemenhub, Jakarta, Rabu.

Suprasetyo mengatakan keempat maskapai yang mengalami penundaan jam keberangkatan (delay) adalah Lion Air, Kalstar Aviation, NAM Air dan Xpress Air (Travel Express).

Adapun penyebab delay penerbangan pada angkutan lebaran 2016 ini adalah masalah operasional, seperti kerusakan pada pesawat sehingga harus menunggu pesawat pengganti dan tutupnya bandar udara penerbangan lanjutan.

Menurut Prasetyo, Kementerian Perhubungan sangat selektif untuk memberikan penerbangan tambahan kepada maskapai agar penundaan jam keberangkatan (delay) dapat ditekan.

Penerbangan tambahan yang diajukan oleh tujuh maskapai, yakni Sriwijaya Air, Batik Air, Garuda Indonesia, NAM Air, Citilink, Travel Express dan Wings Air jumlahnya ada 636 penerbangan, tetapi yang digunakan hanya 330 penerbangan atau kurang dari 60 persen.

Ia menjelaskan pemudik yang menggunakan angkutan udara untuk lebaran tahun ini turut meningkat signifikan, yakni 14,65 persen untuk penerbangan domestik dan 15,2 persen untuk penerbangan internasional.

"Ini di atas prediksi kami waktu itu kenaikannya sekitar delapan persen. Selain karena perekonomian masyarakat yang membaik, angkutan udara lebih terjamin ketepatan waktunya, bandara sudah direnovasi dan dibangun sehingga konektivitas bertambah, menjangkau lokasi terpencil, safety meningkat dan delay yang berkurang," ujar Prasetyo.

Selain karena delay penerbangan yang berkurang, sarana dan prasarana angkutan udara juga ditingkatkan, seperti bertambahnya jumlah bandara yang melayani angkutan lebaran dari 20 menjadi 35 bandara pada tahun ini serta layanan reservasi melalui internet (online) yang memudahkan pemudik. (*)