Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Barat enggan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan Padang-Kerinci selama aktivitas tambang galian C di Kabupaten Solok tidak dihentikan.
"Setiap tahun dana dialokasikan untuk perbaikan jalan Padang-Kerinci Rp40 miliar tetapi belum sampai satu tahun sudah rusak lagi karena aktivitas pertambangan di sekitar Alahan Pajang sampai Surian," kata Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Barat Suprapto di Padang, Senin.
Dia mengatakan tidak mungkin dana pemerintah hanya diperuntukkan guna memperbaiki jalan yang sama setiap tahunnya karena kebutuhan bukan hanya di lokasi tersebut.
"Sebaiknya kami pindahkan dananya ke daerah lain sehingga bisa lebih bermanfaat daripada di lokasi yang sama tetapi tidak bertahan lama," sebutnya.
Ia menyebutkan, sejak tahun 2013 hingga 2015 pihaknya selalu mengalokasikan dana Rp40 miliar per tahun untuk Padang-Kerinci, tetap tidak bisa bertahan hingga lima tahun.
"Selama tambang sepanjang jalan tersebut dibiarkan saya tidak akan mengalokasikan dana untuk perbaikan," ujarnya.
Menurutnya daripada terus memperbaiki ruas jalan yang sama lebih baik pihaknya melanjutkan pengerjaan jalan Padang Aro-Pulau Punjung yang dinilai lebih bermanfaat.
"Di jalan tembus Padang Aro-Pulau Punjung sudah kami bangun jembatan dan lebih baik ini yang diselesaikan daripada terus memperbaiki jalan yang sudah pasti rusak," sebutnya.
Prasjaltakrim, katanya, baru akan mengalokasikan dana untuk perbaikan apabila ada jaminan dari pemerintah setempat tambag liar tersebut dihentikan.
Terkait dengan jalur TdS yang melewati daerah itu dan dibatalkan, katanya, sudah direkomendasikan pada gubernur dan mustahil bisa selesai pengerjaannya tepat waktu.
Selain akibat tambang, katanya, ada juga ruas jalan yang rusak karena bencana di awal tahun lalu dan proses perbaikannya sekarang dalam proses tender.
Anggota DPRD Sumbar Zigo Rolanda mengatakan ruas jalan menuju Solok Selatan memang banyak yang rusak akibat galian C di Kabupaten Solok dan ini merupakan permasalahan bersama yang harus diselesaikan.
"Galian C di Kabupaten Solok sudah sangat merugikan dan harus dilakukan evaluasi bersama sehingga dampaknya tidak terus meluas," ujarnya.
Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria menolak pembatalan rute dan lokasi finis kegiatan internasional Tour de Singkarak (TdS) 2016 yang sebelumnya sudah diputuskan panitia dilakukan di daerah itu.
"Kita tidak bisa menerima rute TdS ke Kabupaten Solok Selatan dibatalkan secara sepihak oleh panitia, dengan alasan jalan rusak dan tidak cukup waktu untuk memperbaikinya," katanya.
Ia juga menyesalkan pembatalan ini tidak ada pemberitahuan secara lisan maupun tertulis, hal ini tentu saja tidak elok dilakukan.
Selain itu jika provinsi tidak memiliki anggaran pihaknya siap mengalihkan beberapa paket untuk memperbaiki titik jalan yang rusak dan berada di wilayah Solok Selatan.
"Jika yang berada di Kabupaten Solok, kami tentu tidak bisa memperbaikinya sebab menyalahi aturan," katanya. (*)
Berita Terkait
Wagub : Jalan amblas di Silaiang segera bisa dilewati motor
Minggu, 19 Mei 2024 9:30 Wib
Penanganan jalan nasional putus di Lembah Anai
Jumat, 17 Mei 2024 12:11 Wib
Pemprov Sumbar atur jam operasional truk antisipasi jalan terputus
Kamis, 16 Mei 2024 19:50 Wib
Akses jalan lintas Padang-Solok Selatan sudah bisa dilalui pengendara
Selasa, 14 Mei 2024 15:40 Wib
Ketua DPRD Kota Padang Panjang, harapkan solusi dan bantuan atasi jalan putus (Video)
Selasa, 14 Mei 2024 4:11 Wib
Pemkot Sawahlunto sewa alat berat untuk percepat buka akses jalan
Senin, 13 Mei 2024 17:41 Wib
Ombudsman minta pembangunan jalan darurat di Silaing dipercepat
Senin, 13 Mei 2024 15:59 Wib
Jalan Padang - Bukittinggi via Malalak kembali bisa dilewati
Senin, 13 Mei 2024 15:26 Wib