Pertamina: Dexlite Gantikan 15 Persen Kuota Solar

id dexlite



Padang, (Antara Sumbar) - Perseroan Terbatas Pertamina menyatakan bahan bakar minyak jenis dexlite akan menggantikan 15 persen kuota solar di Sumatera Barat guna mengurangi beban subsidi negara.

"Dexlite sudah dipasarkan di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, Medan, dan Batam," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Region I Sumatera Bagian Utara Cabang Sumbar Ahmad Bambang saat uji coba pemasaran BBM jenis dexlite di SPBU 14.251.571 Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang, Sabtu, (11/6).

Bahkan untuk Pulau Jawa, lanjut dia, Pertamina telah memasok ke 100 SPBU, untuk Sumatera ada 13 SPBU. "Pada bulan ini, khusus Sumbar, kami pasok ke empat SPBU," katanya.

Menyinggung harga dexlite, dia menyebutkan harganya Rp6.650,00 per liter untuk Kota Padang. Kendati demikian, pihaknya akan berusaha agar harga bahan bakar untuk diesel dengan angka Cetane 51 itu bisa di bawah Rp6.000,00/liter.

"Kami perkirakan apabila masyarakat mengganti solar dari kuota 15 persen ke dexlite, sampai 31 Desember 2016 negara bisa menghemat anggaran satu triliun rupiah," ujarnya.

Ahmad berharap bahan bakar yang memiliki spesifikasi produk, di antara solar dan pertamina dex dengan kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm tersebut dapat sukses di pasaran, seperti pertalite yang terlebih dahulu dipasarkan.

"Jangan dilihat dari harganya yang sedikit lebih mahal daripada bahan bakar solar yang disubsidi, tetapi lihat kilometer dan performa mesin," ujarnya.

General Manager Pertamina Marketing Operation Regional I Bagian Utara Romulo Hutapea mengatakan bahwa dexlite merupakan bahan bakar yang hampir menyamai pertamina dex. Namun, harganya hampir semurah solar.

"Saya berharap dexlite menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat yang menginginkan bahan bakar yang baik dari BBM jenis solar dengan harga terjangkau," katanya.

Mulai sekarang, lanjut dia, masyarakat bisa mengganti bahan bakar solar dengan dexlite karena keuntungannya sangat banyak terlebih untuk pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

Gepy Aldrinata, mahasiswa Universitas Negeri Padang asal Payakumbuh, mengatakan bahwa kuota solar yang dipotong 15 persen, lalu dipindahkan ke dexlite merupakan cara terbaik untuk memperkenalkan bahan bakar tersebut.

"Akan tetapi, kalau dapat, Pertamina cepat memeratakan penjualan dexlite ke seluruh SPBU agar masyarakat dengan mudah membeli bahan bakar tersebut," katanya saat mengisi bahan di SPBU tempat uji coba pemasaran bahan bakar dexlite, Padang, Sabtu.*