Padang, (Antara) - Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Medi Iswandi mengatakan penggalian tumpukan sampah di Pantai Purus bertujuan untuk kebersihan kawasan itu.
"Penggalian sampah itu untuk kebersihan pantai. Jangan sampai terjadi kesalapahaman warga dengan pekerja escavator," kata dia di Padang, Rabu.
Ia menambahkan, pantai menjadi bersih akan menciptakan suasana yang baik, di antaranya pengunjung akan betah di kawasan tersebut.
"Memang sering ada pro dan kontra dengan warga setempat terkait hal ini. Namun diharapkan tidak terjadi lagi," ujarnya.
Menurutnya, saat pihaknya melakukan penggalian tumpukan sampah di muara Purus, sering ada sanggahan dari warga setempat.
Ia menyampaikan, padahal niat kami baik yakni membangun tempat parwisata dengan prosedur yang telah ditetapkan Pemerintah kota (Pemkot) Padang.
Ia berharap warga setempat dapat memahami kondisi tersebut sehingga tidak lagi ada kesalahpahaman ke depannya.
Sementara Warga Purus, Marboti mengatakan dengan adanya pembenahan objek wisata serta kebersihannya terjaga akan sangat membantu.
"Ini bermanfaat karena dagangan yang saya jual menjadi laku," sebutnya.
Menurutnya, memang masih ada warga yang kurang setuju dengan adanya penggalian tersebut disebabkan takut membuat lokasi tempat berdagang mereka terganggu. (*)
Berita Terkait
Pengelolaan lima danau di Kabupaten Solok jadi program unggulan Disbudpar setempat
Kamis, 20 Mei 2021 15:40 Wib
Disbudpar Padang siap ganti kerugian parkir lebihi ketentuan
Minggu, 17 Juni 2018 13:01 Wib
Disbudpar : FSN Padang Kenalkan Pemuda Berbudaya Minangkabau
Jumat, 24 Maret 2017 23:09 Wib
Disbudpar Padang: Tidak Ada Laporan Kriminal
Selasa, 27 Desember 2016 8:31 Wib
Perayaan Tahun Baru, Disbudpar: Pengunjung Waspada di Pantai Padang
Selasa, 20 Desember 2016 16:10 Wib
Disbudpar Agam Larang Penginapan Terima Pasangan Ilegal
Senin, 19 Desember 2016 13:40 Wib
Disbudpar Padang Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Sadar Wisata
Kamis, 17 November 2016 14:01 Wib
Disbudpar: Kawasan Kota Tua Tidak Bisa Direvitalisasi
Rabu, 16 November 2016 21:11 Wib