Polisi Selidiki Keberadaan Bom Molotov di Lapas Gorontalo

id Bom Molotov, Lapas, Gorontalo

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kepolisian masih menyelidiki adanya bom molotov di Lapas Kelas II A Gorontalo menyusul terjadinya kerusuhan napi di lapas tersebut pada Selasa (31/5).

"Ini (bom molotov) yang jadi pertanyaan, kenapa napi di lapas bisa membuat bom molotov? Ini masih diselidiki," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Seorang anggota Polres Gorontalo, Bripda Mohammad Kurniawan Noho menderita luka tikam dan sayatan di bagian paha dan betis akibat aksi pengeroyokan di Lapas Kelas II A Gorontalo pada Selasa (31/5).

Peristiwa berawal dari Kurniawan yang mengawal beberapa tahanan usai persidangan.

Sesampainya di lapas, ketika Kurniawan hendak menandatangani berita acara penyerahan para tahanan, salah seorang napi mengeluarkan kata-kata bernada provokatif terhadap Kurniawan. Kemudian para napi lainnya terprovokasi dan mengeroyok Kurniawan hingga terluka.

"Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka robek di kaki kanan dan kiri," kata Boy.

Saat ini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo untuk menjalani perawatan.

Kemudian malam harinya pukul 20.00 WITA, Polres Gorontalo berkoordinasi dengan Polresta Gorontalo serta Polda Gorontalo hendak menangkap tersangka pelaku penganiayaan yakni Edi Nur Kamiden di lapas tersebut.

Namun, polisi mendapat perlawanan dari para tahanan di lapas tersebut. "Pihak Kepolisian mendapat lemparan berbagai benda keras dan bom molotov. Serangan tersebut dibalas tembakan gas air mata oleh polisi," katanya.

Kemudian pada Rabu dini hari, keadaan di lapas berangsur kondusif dan tersangka Nur Kamiden dapat diamankan dan dibawa ke Polda Gorontalo untuk diperiksa. (*)