Padang, (Antara) - Sejumlah jalan yang putus akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada 8 Februari 2016 sudah bisa dilewati masyarakat setempat.
"Jalan seperti di Ujung Jalan, Kecamatan Pauh Duo sudah bisa dilewati kendaraan roda empat meskipun sifatnya masih sementara. Sedangkan jalan di Sungai Duo yang juga putus masih dalam pengerjaan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Editorial ketika dihubungi di Padang Aro, Selasa.
Pemerintah setempat, ujarnya meskipun masih bersifat darurat juga telah melakukan normalisasi sungai-sungai yang ketika banjir tersebut beberapa tanggulnya banyak yang tergerus air sehingga jebol dan membuat jalur baru.
Banjir tersebut, membawa material bebatuan dan pasir sehingga mengakibatkan sungai dangkal akibat tumpukan material.
"Normalisasi sungai ini untuk mengantisipasi jika terjadi hujan lebat karena masih ada ancaman banjir bandang," sebutnya.
Pembenahan aliran sungai ke irigasi sawah juga menjadi prioritas agar sawah. Sejumlah irigasi yang telah diperbaiki, seperti di Koto Ranah dan Paninjauan.
"Namun masih ada satu irigasi yang belum bisa diperbaiki, yakni di Kapau. Ini disebabkan tanggulnya lebih tinggi dari sungai," tambahnya.
Irigasi Kapau ini, lanjutnya setidaknya mengairi 150 hektare sawah masyarakat.
Ia menyebutkan pihaknya telah mengajukan bantuan tanggap darurat sebesar Rp50 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), namun hingga kini belum pasti berapa besaran bantuan yang akan diberikan.
"Bantuan tersebut salah satunya untuk normalisasi permanen sungai-sungai yang terdampak banjir, seperti Batang Bangko, Batang Pulakek, Liki dan Sangir," katanya
Tidak hanya itu, tambahnya pihaknya juga mengajukan bantuan bronjong ke Balai Wilyah Sungai Sumatera V. "Kami harapkan pengajuan bantuan ini bronjong ini mendapat sambutan baik," ujarnya.
Sementara seorang warga Pauh Duo, Aprilia (35) meminta pemerintah segera berharap melakukan normalisasi sungai pascbanjir bandang Februari 2016.
"Sungai Batang Bangko masih dipenuhi material batu dan pasir sehingga dangkal. Ini menjadi ancaman jika hujan lebat," tambahnya.
Selain itu, sebutnya tak sedikit sawah masyarakat yang berada di pinggir sungai tanahnya tergerus sehingga seperti telah menjadi bagian sungai.
Banjir bandang yang melanda pada Senin dini hari tersebut, katanya, membuat jalur baru sungai Batang Bangko di daerah Batu Bajarang.
"Jalur sungai yang lama justru kering. Masyarakat secara swadaya terpaksa membuat jembatan di atas alur sungai yang baru karena alur yang lama dan yang baru dibatasi tanggul," tambahnya. (*)
Berita Terkait
Ombudsman Sumbar: Pemerintah harus jamin layanan di daerah bencana
Kamis, 11 April 2024 9:45 Wib
Pemkab Pasaman Barat siapkan anggaran pembangunan jembatan yang putus
Jumat, 15 Maret 2024 18:47 Wib
Menang 4-2 atas Roma, Inter putus rangkaian kemenangan De Rossi
Minggu, 11 Februari 2024 5:09 Wib
Penerima Beasiswa Unggul Papua terancam putus sekolah di Amerika
Rabu, 10 Januari 2024 14:44 Wib
Ketua DPRD: Prioritaskan pembangunan jalan yang rusak akibat gempa
Senin, 18 September 2023 13:49 Wib
Indonesia putus rekor 38 tahun tak pernah menang di kandang Thailand
Jumat, 25 Agustus 2023 7:07 Wib
BPBD Pesisir Selatan bersihkan jalan nasional Painan-Kota Padang
Jumat, 18 Agustus 2023 15:03 Wib
Aksi heroik pelajar Gorontalo Utara selamatkan tali bendera yang putus
Kamis, 17 Agustus 2023 11:20 Wib