Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sudah menyiapkan anggaran pembangunan jembatan yang putus akibat longsor beberapa waktu lalu di Rura Patontang, Nagari Pamatang Panjang, Kecamatan Koto Balingka.
"Rencana anggaran buaya perencanaannya sudah selesai. Anggaran untuk jembatan itu disiapkan sekitar Rp200 juta dan satu lagi untuk polongan Rura Patontang ini sekitar Rp60 juta. Bupati dan Wakil Bupati sudah meninjau secara langsung," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Elifsan usai meninjau kondisi jembatan yang putus itu, Jumat.
Ia mengatakan keberadaan jembatan itu sangat penting bagi akses masyarakat menuju kampung Rura Patontang.
Saat ini, katanya, jalan itu sudah bisa dilalui dengan adanya jembatan darurat yang dibangun dengan gotong royong masyarakat.
"Jembatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama untuk membawa hasil pertanian masyarakat keluar," ujarnya.
Pihaknya menargetkan dalam bulan ini pengerjaan jembatan permanen itu sudah dilakukan.
Pemkab setempat telah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari sejak 8 Maret sampai 21 Maret 2024, dalam upaya percepatan penanganan daerah yang terdampak banjir dan longsor di sembilan kecamatan yang ada.
Ia mengatakan masa tanggap darurat bencana alam itu berdasarkan keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor : 100.3.3.2/220/Bup-Pasbar/2024 tentang penetapan masa tanggap darurat bencana alam banjir dan longsor di sembilan kecamatan.
Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Talamau, Sungai Aur, Kinali, Sasak Ranah Pasisia, Ranah Batahan, Lembah Melintang, Sungai Beremas, Koto Balingka dan Kecamatan Pasaman.
"Masa tanggap darurat itu dikeluarkan karena curah hujan yang tinggi pada 7 Maret mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa wilayah Pasaman Barat," kata Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Pasaman Barat siapkan anggaran pembangunan jembatan yang putus