Painan, (Antara) - Ruas jalan nasional Padang Sumbar-Bengkulu, tepatnya di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, (Sumbar) tertimbun longsor sehingga arus transportasi dipindahkan arah Rawang Painan, kabupaten setempat.
"Longsor yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB Selasa itu telah mengakibatkan arus lalulintas melalui jalur tersebut terputus. Tumpukan tanah mencapai panjang sekitar 15 meter, " kata Camat IV Jurai, Ali Nasril di Painan, Selasa.
Longsor disebabkan oleh tingginya curah hujan sejak Senin hingga Selasa. Sebelumnya tanah di lereng Bukit Langkisau Painan tersebut dikeruk oleh oknum warga setempat untuk dijadikan lokasi pembangunan rumah toko (ruko).
"Ya sebelumnya di lokasi ini akan dibangun sebuah ruko oleh pemiliknya seorang warga setempat. Namun setelah sebagian tanahnya tengah dikeruk oleh pemiliknya, datang larangan dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat sehingga pengerjaannya terhenti, " ujarnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa atau bangunan rumah warga sekitar lokai yang tertimpa material longsor. Namun tanah longsor telah menyebakan arus transportasi melalui jalur tersebut dialihkan ke jalan Rawang Painan.
Untuk menyingkirkan material longsor, pemkab mengerahkan dua unit alat berat milik Dinas Sarana dan Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke lokasi.
Jalan nasional tersebut merupakan jalur utama yang selalu padat oleh lalulintas kendaraan. Jalan itu juga menjadi jalur penghubung tiga provinsi yakni Sumbar, Bengkulu dan Jambi.
Noki (36) seorang warga mengatakan, tidak jauh dari lokasi longsor, kondisi ruas jalan di daerah itu tepatnya di Simpang Bunga Pasang, Kecamatan IV Jurai kabupaten setempat mengalami kerusakan yang cukup parah.
Aspal hotmix pada badan jalan tersebut sudah banyak yang terkelupas sehingga terdapat lubang-lubang besar. Selain mengganggu arus transportasi, jalan itu juga menyebabkan rawan terjadi kecelakaan lalulintas.
Terkait kerusakan jalan tersebut, maka pihaknya meminta pemerintah pusat melalui dinas terkait agar segera turun tangan melakukan perbaikan karena sangat berisiko bagi pengguna jalan.
"Kondisi jalan di Simpang Bungo Pasang ini sudah semakin rusak. Parahnya saat curah hujan tinggi, seperti yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, lubang-lubang besar yang terdapat di badan jalan sangat berisiko terhadap pengendara," katanya. (*)
Berita Terkait
Tangisan Netri tak terbendung, setelah terima rumah bantuan program TMMD dari Semen Padang
Jumat, 26 April 2024 20:12 Wib
Kepala Pengadilan Tinggi Padang resmikan lapangan badminton Pengadilan Negeri Batusangkar
Jumat, 26 April 2024 19:36 Wib
Pemkot Padang perkuat fase prabencana untuk minimalisasi korban
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
Sarasehan HKBN 2024, Hendri Septa Berbagi Pengalaman Tentang Upaya Pengurangan Resiko Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:13 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib
Hadapi Liga 3 Putaran Nasional, Tim PSPP dapat dukungan Semen Padang
Jumat, 26 April 2024 15:57 Wib
Berkolaborasi dengan PPNP untuk EBT, Dirut Semen Padang resmikan rumah pembibitan kaliandramerah
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib