NU Jatim Kerahkan 50 Sukarelawan ke Sampang

id NU Jatim

Surabaya, (Antara) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur mengerahkan 50 sukarelawan dari Social Emergency Response (SER) PWNU, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PWNU, dan PCNU Sampang untuk membantu ribuan korban banjir di Sampang, Madura.

"Kami mengerahkan 50 sukarelawan dari PWNU dan PCNU dengan membuka dapur umum di Posko Banjir, Kantor PCNU Sampang, Jalan Diponegoro, Banyuanyar, Sampang," kata Ketua SER NU Jatim Hasan Muhdlor kepada Antara per telepon saat berada di Sampang, Senin.

Ia mengaku tim sukarelawan dari PWNU Jatim dan PCNU Sampang itu mendistribusikan makanan dari dapur umum ke sejumlah titik warga yang menjadi korban banjir. Pasalnya, para korban umumnya tidak mau mengungsi, mereka tetap bertahan di rumah masing-masing.

"Mereka yakin kalau banjir tidak akan lama sehingga mereka tidak mau mengungsi. Oleh karena itu, kami terpaksa mengirim makanan ke sejumlah desa, termasuk dengan menerobos banjir untuk menjangkau warga korban banjir," katanya.

Tim sukarelawan mendistribusikan bantuan makanan dalam tiga tahap, yakni 750 nasi bungkus pada pagi, 750 nasi bungkus pada siang, dan 750 nasi bungkus pada malam.

"Jadi, kami mendistribusikan 2.250 nasi bungkus dalam sehari. Untuk menjangkau pelosok desa, kami bekerja sama dengan tim MWC NU (pengurus NU di tingkat kecamatan)," katanya.

Ditanya bantuan lain, dia mengatakan bahwa bantuan dalam bentuk lain ditangani Tim Tagana dari Pemprov Jatim dan Pemkab Sampang, sedangkan bantuan, seperti pakaian, selimut, dan pembalut wanita, datang dari elemen masyarakat lainnya.

"Kami juga menyalurkan 750 pembalut wanita dari Pengurus Pusat LPBI NU kepada para korban banjir. Rencananya, bantuan lain juga akan diberikan sesuai dengan kondisi di lapangan. Akan tetapi, kami juga dapat menerima bantuan langsung dari masyarakat yang dapat dialamatkan ke Posko Banjir di PCNU Sampang," katanya.

Mengenai kondisi terakhir terkait dengan banjir di Sampang, dia mengatakan bahwa banjir sepertinya sudah mulai berangsur surut.

"Semalam sudah mulai ada penurunan ketinggian air banjir secara signifikan, semoga cepat surut dan aktivitas masyarakat pun kembali seperti sediakala," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang mencatat korban banjir sebanyak 11.468 kepala keluarga (KK) atau 34.225 jiwa yang tersebar di tujuh desa dan enam kelurahan di Kota Sampang.

Selain merendam rumah-rumah warga, banjir yang terjadi sejak Jumat (26/2) hingga Senin (29/2) masih berlangsung itu juga merendam tujuh lembaga pendidikan, sejumlah tempat ibadah berupa masjid dan musala, serta kantor pemerintahan di lingkungan Pemkab Sampang.

Hingga kini, BPBD telah mengevakuasi tiga orang ibu hamil ke klinik terdekat. Selain itu, BPBD juga telah mengevakuasi korban meninggal dunia yang terseret arus dan sudah ditemukan.

Sejumlah pejabat juga sudah mengunjungi korban banjir di Sampang, di antaranya Wagub Jatim H. Saifullah Yusuf (28/2) dan Mensos Khofifah (29/2). (*)