Padang Lakukan Fogging Masal Daerah Endemik DBD

id Padang Lakukan Fogging Masal Daerah Endemik DBD

Padang, (Antara) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akan melakukan fogging masal atau pengasapan pada daerah endemik atau banyak ditemui kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan korban jiwa, pada April 2015. "Satu dari dua daerah akan menjadi sasaran fogging masal, yakni antara Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji dan daerah di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang," Kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Eka Lusti di Padang, Senin. Ia menambahkan, pemilihan dua daerah tersebut karena pada masing-masing lokasi itu terdapat satu korban jiwa kasus DBD yang terjadi pada Januari 2015. "Sebelum pelaksanaannya, kita terus melakukan pemantauan peningkatan jumlah kasus DBD pada masing-masing daerah itu hingga akhir Maret ini," katanya. Pemantauan dan pendataan pasien yang terkena penyakit DBD ini, dilakukan dari Puskesmas hingga Rumah Sakit. Setelah diketahui peningkatan kasus yang terjadi pada dua daerah tersebut, maka daerah dengan angka paling tinggi terkena penyakit DBD akan dilakukan fogging massal. Ia menjelaskan, prioritas pemilihan salah satu daerah tersebut disebabkan biaya fogging atau pengasapan tersebut sangat besar, sedangkan anggaran untuk itu sangat terbatas. Sementara, untuk perkembangan kasus DBD di Kota Padang dalam dua bulan terakhir adalah, pada Januari 59 kasus dengan dua korban jiwa, Februari 80 kasus, sedangkan pada Maret masih dilakukan pendataan. Selain itu, jumlah kasus DBD pada tiga tahun terakhir adalah, pada 2012 terjadi 1.600 kasus, 2013 sebanyak 900 kasus dan 2014 mengalami penurunan yaitu 600 kasus. "Kita perhatikan dalam tiga tahun belakang ini, temuan kasus DBD mengalami penurunan, semoga saja tahun ini dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, kasus DBD mengalami penurunan secara drastis," lanjut dia. Ia menjelaskan, pengasapan atau fogging hanya berfungsi untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD melalui nyamuk aedes aegypty. Sedangkan, untuk memberantas bibit penyakitnya, Eka mengatakan, dapat dilakukan dengan gerakan "3M," yaitu, menguras penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas. (**/cpw8/sun)