Dokumen Bermasalah Warga Chongqing Batal ke Bali

id Dokumen Bermasalah Warga Chongqing Batal ke Bali

Chongqing, (Antara) - Beberapa warga Chongqing, Tiongkok, terpaksa batal berlibur ke Bali karena dokumen keimigrasian mereka bermasalah seperti masa berlaku paspor habis dan masa berlaku kurang dari enam bulan. Pantauan Antara di Bandara Internasional Chongqing, Sabtu dini hari, mereka tidak dapat melancong ke Bali, setelah petugas loket check in Garuda Indonesia mendapati paspor mereka tidak berlaku lagi dan sebagian masa berlakunya tinggal kurang dari enam bulan. Jian Zou bersama beberapa anggota keluarganya, termasuk ibu dan anaknya, berencana berlibur ke Bali menggunakan penerbangan tak berjadwal (carter) Garuda Indonesia Chongqing-Denpasar, yang memulai penerbangannya pada Sabtu sekitar pukul 01.55 waktu setempat. Namun, saat melakukan pendaftaran di loket check-in petugas mendapati masa berlaku paspornya kurang dari enam bulan. Selain itu, anaknya pun didapati masa berlaku paspornya telah habis. Dilarang berlibur karena dokumennya bermasalah, maka ibunya, Wang Yuan, pun memutuskan untuk tidak pergi, meski paspornya masih berlaku hingga 2020. "Kami satu keluarga, tidak mungkin saya pergi, sementara anak dan cucu batal pergi," ujarnya. Jian Zou dan Wang Yuan sempat beradu mulut dengan pemandu wisata yang berencana membawa mereka ke Bali. Jian Zou menuding pihak agen yang membawa mereka tidak teliti terhadap dokumen yang mereka berikan dan meminta ganti rugi atas kelalaian tersebut, terutama ganti rugi bagi ibu dan tiga anggota keluarga lainnya yang terpaksa tidak pergi meski dokumennya tidak bermasalah. Sementara pihak agen juga tidak mau begitu saja disalahkan. Kepala pemandu wisata yang membawa para calon turis itu menyalahkan kliennya yang tidak teliti dengan dokumen pribadinya, saat memesan tiket. "Jika mereka bermasalah dengan dokumennya, itu murni kesalahan mereka, dan bagi mereka yang memutuskan tidak pergi, karena mereka tidak mau terpisah sebagai satu keluarga, juga tidak bisa begitu saja minta ganti rugi. Karena keputusan untuk tidak pergi dari mereka, otomatis uang yang mereka setorkan hangus," kata pemandu wisata yang tidak sempat memberikan namanya, karena emosi. Adu mulut di antara mereka terus berlanjut hingga batas waktu check-in berlalu sekitar pukul 00.15 waktu setempat, bahkan sampai seluruh penumpang lainnya telah berada di ruang tunggu. Sementara itu dua orang calon turis lainnya, juga ketahuan memiliki paspor yang sudah tidak berlaku. Menyesali kecerobohannya, dia pun hanya terduduk lemas dan menangis ketika pemandu wisata yang membawa mereka pun tidak bisa berbuat banyak. Penerbangan tak berjadwal Garuda Indonesia untuk rute Chongqing-Denpasar menggunakan armada Boeing 747-400, bernomor penerbangan GA6230. Tingkat isian dalam penerbangan tersebut hampir mencapai 100 persen. (*/jno)