BUMNAG Balingka Agam diduga bermasalah, warga siapkan laporan ke APH

id BUMNAG Balingka Agam,Berita agam,Berita sumbar

BUMNAG Balingka Agam diduga bermasalah, warga siapkan laporan ke APH

Toko bangunan yang awalnya dikelola Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG) Nagari Balingka, Kabupaten Agam (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG) Balingka, Kabupaten Agam diduga memiliki masalah terkait pelaporan keuangan, warga setempat menegaskan siap untuk memberikan pengaduan ke Aparat Penegak Hukum (APH).

"BUMNAG Balingka Berjaya ini berdiri sejak 2018, tapi kami warga tidak pernah mendapatkan laporan keuangan yang jelas, padahal ratusan juta rupiah dari Dana Desa diberikan untuk modalnya," kata tokoh masyarakat Balingka, Eri Sutan Batuah, Rabu.

Karena ketidakpuasan itu ia bersama warga berniat akan memberikan laporan resmi ke APH agar dapat menjelaskan aliran dana itu.

Ia mengatakan BUMNAG ini awalnya mengelola tiga kebutuhan masyarakat setempat yang diharapkan menjadi tambahan pendapatan Nagari Balingka.

"Pertama pengelolaan sampah, toko bahan bangunan dan pengelolaan air bersih, kesemuanya kini akhirnya dihentikan karena ketidakjelasan pengurus dan laporannya," kata Eri.

Ia mengungkap pemberhentian aktivitas BUMNAG terpaksa dilakukan setelah Musyawarah Nagari (Musna) pada Mei lalu dan menuntut adanya pemeriksaan keuangan melalui Audit Forensik.

"Bagaimana tidak, sejak 2018 saat mulai dibantu dan dibentuk ada perbantuan modal Rp189 juta, Rp 175 di 2019, Rp 150 juta di 2020 dan terakhir Rp150 di 2021, total Rp 664 juta itu tidak pernah ada laporan digunakan untuk apa," katanya.

Ia mengatakan dalam Musna itu laporan keuangan memang disampaikan namun ditolak oleh warga karena tidak dibuat oleh pengurus melainkan petugas pendamping desa dan sekretaris nagari.

Menurutnya, selain masalah laporan keuangan, BUMNAG juga sering kali berganti pengurus tanpa dimusyawarahkan bersama warga di Musna.

"Seharusnya ada pemberitahuan, ada musyawarah, kenapa hanya diputuskan dari Wali Nagari saja," kata dia.

Saat ini pengelolaan air bersih di Balingka diserahkan ke masing-masing Jorong, pengelolaan sampah ke pihak nagari dan toko bahan bangunan ditutup.

"Di awal-awal bahkan toko bangunan ini memiliki dua mobil sebagai kendaraan operasional, kini kami hitung-hitung hanya sekitar sepertiga aset yang ada," katanya

Sementara itu, Wali Nagari Balingka, Armen mengatakan dengan singkat permasalahan itu dalam pembahasan di Nagari Balingka saat ini.

"Saat ini dalam pembahasan musyawarah nagari di Nagari Balingka," katanya.