Banjir Pesisir Selatan Hancurkan Bendungan Irigasi Jalamu

id Banjir Pesisir Selatan Hancurkan Bendungan Irigasi Jalamu

Painan, (Antara) - Banjir yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), pada Jumat (23/1) tidak saja merendam ratusan rumah warga, tapi juga menghancurkan sebuah bendungan irigasi Batang Jalamu di Kecamatan Batangkapas. "Bendungan irigasi Batang Jalamu sangat besar manfaatnya untuk perekonomian masyarakat, khususnya petani dalam mengairi lahan sawahnya. Jika kondisi baik, bendungan ini dapat mengairi areal sawah seluas 770 hektare di dua nagari (desa adat) yakni IV Koto Hilie dan Koto Nan Duo, di daerah ini, " kata Wali Nagari (kepala desa) IV Koto Hilie Antosias di Batangkapas, Selasa. Jika bendungan irigasi tersebut tidak segera ditangani maka semua areal sawah yang diarinya selama ini ke depan terancam kekeringan pada musim kemarau berikutnya. Menurut dia, bendungan irigasi Batang Jalamu merupakan sumber air untuk mengairi kawasan pertanian. Tanpa adanya bendungan tersebut lahan sawah yang ada di IV Koto Hilie dan Koto Nan Duo tidak akan mampu digarap maksimal oleh pemiliknya sehingga produksi pertanian khususnya gabah akan anjlok. "Kami berharap, pemerintah segera memperbaiki bendungan yang rusak ini karena sangat bermanfaat untuk kelangsungan ekonomi masyarakat sebagai petani. Jika tidak, lahan sawah yang biasanya diairi bendungan Batang Jalamu akan mengalami gagal tanam pada musim kemarau berikut," katanya. Banjir akibat luapan Batang Jalamu pada Jumat (23/1) juga merendam ruas jalan nasional dan jalan kabupaten di kecamatan itu. Akibatnya puluhan kendaraan roda empat dan sepeda motor terpaksa menghentikan perjalanannya untuk keluar dan masuk Nagari Koto Nan Duo hingga beberapa jam. Ia mengatakan, masyarakat di kecamatan itu khususnya petani sangat mendambakan perbaikan karena bendungan irigasi Batang Jalamu merupakan satu satunya harapan masyarakat untuk mengairi lahan sawahnya. Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, di Painan, Senin, mengatakan kondisi kerusakan bendungan irigasi Batang jalamu sangat fatal, hampir semua konstruksi bendungan jebol tergerus air pada banjir itu. Untuk perbaikan kerusakan sarana irigasi tersebut tidak bisa dilakukan secepatnya karena membutuhkan biaya yang sangat besar. Meskidemikian. Dia telah memerintahkan Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) setempat untuk memprioritaskan perbaikan sementara sehingga dapat berfungsi kembali dalam mengairi lahan sawah masyarakat. "Pemerintah tetap akan memperbaiki semua sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir di kabupaten ini. Namun tentu perlu pengkajian yang dalam dan mana yang lebih prioritas untuk dilakukan perbaikan segera dari kerusakan tersebut. Bendungan ini sangat vital untuk pengairan lahan pertanian masyarakat maka itu harus segera dilakukan perbaikan," katanya. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan Yusdi Aliumar, mengatakan, khusus untuk perbaikan permanen dari kerusakan bendungan irigasi Batang Jalamu menghabiskan dana sekitar Rp14 miliar. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk perbaikan sementara yang akan dilakukan sesegera agar bendungan itu dapat berfungsi kembali mengairi lahan sawah masyarakat yakni sebanyak Rp200 juta. Sesuai dengan instruksi bupati setempat, dana tersebut akan diambilkan dari dana tanggap darurat. (*/sun)