Lubukbasung, Sumbar, (Antara Sumbar) - Kekuasaan sesungguhnya adalah pelayanan,
yakni melayani rakyat yang mempercayakan kekuasaan itu kepada yang
bersangkutan. Di dalam bahasa asing biasanya dipakai istilah "social
service" atau "public service".
Sayang sekali dinegara republik kita ini, aspek pelayanan digeserkan dan lebih
mengkedepankan aspek pemerintahannya. Pada masa pemerintahan Belanda dulu,
dikenal dengan "pangreh praja". Ketika Indonesia merdeka istilah
tersebut diganti dengan sebutan "pamong praja", artinya merekalah
yang memamong rakyat. Jelas dimensi pengayomannya dikedepankan yang
merupakan pengejawantahan dari pelayanan.
Pada saat sekarang ini, kondisi tersebut mulai tergerus sama sekali. Banyak
dewasa ini para pejabat yang lebih senang dilayani. Ketika si "tukang
Insinyur" yang bernama Indra Catri dengan gelar pemangku adat Datuak
Malako Nan Putiah tampil di ranah Luhak Agam yang terkenal dengan sebutan ranah
yang "aianyo karuah, ikannyo lia, buminyo paneh dengan pasangan waktu
dilantik 26 Oktober 2010 lalu Umar, ST sebagai wakil bupati Agam, mereka
memperlihatkan hal yang "tidak lazim".
Sesungguhnya yang mereka lakukan normal-normal saja, tetapi karena kita sudah
berada pada situasi tidak normal, maka yang mereka lakukan sepertinya tidak
normal. Pada awal pemerintahannya, si tukang insinyur yang biasa disebut IC itu
banyak mendapat cemoohan dari berbagai pihak melalui program-program Inovasi
Cerdasnya. Seperti halnya program Agam Menyemai, WC bersih, Thaharah Masjid,
Jamkesda Mandiri, Maghrib Mengaji, Ikhlas Berzakat, One day one ayat serta
program inovasi lainnya.
Ketika Anak Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso ini menggerakkan seluruh lapisan
masyarakat untuk gerakan menanam pepohonan, buah-buahan serta sayuran dan
rempah-rempah, banyak kalangan menilai sebelah mata dan malahan ironisnya
lagi tak sungkan-sungkan mencibirkan program dari alumni ITB ini.
"Apolah karajo bupati ko a, gilo mananam kamanam se nan pandai no",
kata-kata tersebut sering terlontar dari sebagian masyarakat. Padahal, banyak
hal yang dapat kita peroleh dari gerakan menanam tersebut, selain untuk menjaga
kelestarian alam, tempat penyimpanan air, untuk penetralisir suhu panas di
ibukota Lubuk Basung, mampu dijadikan sebagai gerbang sekaligus kanopi hidup
disepanjang jalan dan memiliki nilai ekonomi ditengah-tengah masyarakat
serta yang teramat penting bisa mengantisipasi bencana banjir atau longsor,
apalagi Agam tergolong daerah rawan bencana.
Hingga 3 tahun terakhir ini sudah lebih 7 juta batang kayu yang sudah ditanam.
Begitu juga dengan penyebaran benih ikan pada setiap kolam-kolam yang sudah
direklamasi. Keseriusan ayah dari 4 orang putra tersebut terlihat jelas,
dan turun langsung ke kolam masyarakat dengan tak kenal waktu. Sudahlah
benih ikan dikasih gratis, terkadang diiringi dengan pakan ternaknya,
eksavator dipinjamkan, permintaan benih ikan tak musti melalui proposal malahan
diantarkan langsung ke kolam yang sudah direklamasi tersebut.
Ketika Indra Catri sering turun ke masyarakat melakukan penanaman ataupun
menyebarkan benih ikan ke tengah-tengah masyarakat, rakyat semakin merasa dekat
dengannya. Kondisi tersebut juga terlihat jelas dengan kedekatannya dengan para
kalangan aparatur pegawainya. Setiap selesai senam pagi ataupun pada
agenda-agenda khusus, bupati yang hobi menanam ini selalu membagi bibit
tanaman kepada pegawainya.
Selain membagikan bibit tanaman pepohonan, mamak dari Pasukuan Melayu ini juga
membagikan bibit sayur-sayuran, buah-buahan serta rempah-rempah, seperti bibit
tomat, cabe, sirsak, mangga, jambu biji, dan masih banyak yang lainnya.
Sekecil apapun masalah tak luput dari pikirannya, ketika ada keluhan dari
masyarakat akan serangan hama bekicot atau keong mas, secara spontan dan tak
sungkan-sungkan ia merogoh kocek dikantongnya untuk membeli puluhan ribu
anak-anak itik. Setiap hari dan malahan tanpa mengenal hari libur, IC
mengunjungi daerah-daerah yang diserang keong itu dengan selalu didampingi isteri
tercinta Vita Indra Catri untuk membagikan anak itik kepada para petani.
Anehnya, IC yang dibesarkan didaerah perkotaan dan bertugas lebih kurang 22
tahun di Kota Padang itu, setiap berkomunikasi dengan masyarakat, bupati yang
satu ini tahu persis dialek serta logat bahasa daerah yang dikunjunginya.
Bahasa-bahasa minang yang sudah begitu lama tidak terdengar lagi, tapi dimulut
seorang IC begitu kental keluar bahasa kuno tersebut bagaikan air mengalir.
Dalam dialek Minang yang sulit juga diterjemahkan ke dalam bahasa apapun,
kedekatan itu diungkapkan dengan, "IC itu Agam Banget!". Artinya
didalam diri IC mereka melihat diri mereka sendiri sekaligus juga harapan
bahwa daerah yang berlambangkan Harimau ini akan maju ditangannya pada masa mendatang.
Memang ada juga yang sinis dengan aksi IC ini, namun dengan langkah pasti dan
optimis IC bersama pasukannya terus maju untuk kemajuan ranah Agam tercinta
ini.
Pada awalnya, putra dari Bustaman Dt. Manindiah memimpin di Agam banyak
kalangan menjadi shock. Banyak istilah lahir dari mulutnya, seperti kalau kerja
ya kerja, kalau bercerita ya bercerita, kalau baik ya baik saja, jangan pernah
menjelekkan orang lain, dan istilah lainnya. Indra Catri juga dikenal dengan
ceplas ceplos sehingga terkesan kasar.
Mungkin kalau ada yang perlu diperbaiki dari seorang IC, kesan kasar itulah,
tanpa mengurangi substansi kebenarannya. Tetapi saya juga menyadari bahwa apa
yang disampaikannya itu adalah cara baginya untuk menegaskan sesuatu.
Sebab ini "Agam Bung" yang bumi no angek, ikan no lia, aia no karuah,
sirah bendera no, harimau lambang no, tempramental masyarakat no" tanpa
ketegasan mustahil Agam bisa lebih maju dari daerah lain.
Pada tahun ke tiga memimpin Agam, Indra Catri mendapat pasangan baru
dengan Irwan Fikri sebagai wakil bupati Agam hingga tahun 2015 mendatang.
Banyak persoalan yang mesti diselesaikan IC diawal ia bertugas di Agam,
persoalan pasca gempa 2007 dan 2009 menyedot pikiran dan tenaga untuk
mencarikan solusinya. Belum lagi persoalan tanah ulayat, batas nagari dan masih
banyak permasalahan lainnya.
Dibalik persoalan IC yang dikenal dengan "Pemimpin yang Memimpin dengan
hati " itu terus juga melakukan terobosan-terobosan berarti. Kita
semua tahu berbagai program-program inovasi cerdasnya seperti yang sudah kita
ungkap diawal tulisan ini. Bahkan salah satu program inovasi cerdasnya yakni
Agam Menyemai diakui pada level nasional dengan dianugrahkannya piagam
penghargaan Innovative Government Award 2013 dari Kemendagri RI bAru-baru ini.
Tidak itu saja, nyaris apa yang dilakukannya serta diprogramnya selalu berbuah
manis ketika diikutsertakan pada saat perlombaan, baik pada tingkat
nasional maupun provinsi. Untuk tahun 2011 lalu Agam menorehkan prestasi
sebanyak 122 baik pada tingkat nasional maupun provinsi. Kondisi itu terus
membaik pada tahun 2012 yang berhasil meraih prestasi 154 dan khusus pada tahun
2013 hingga 26 Oktober ini sudah meraup sebanyak 135 prestasi.
Apabila jika dihitung secara matematika serta kita bagi dengan masa lama
jabatan yang sudah terpakai, artinya jumlah total prestasi Agam 3 tahun
terakhir berjumlah 411 prestasi, kalau kita bagi dengan 156 jumlah minggunya,
artinya nyaris 3 kali dalam seminggu Agam meraih prestasi, baik pada
level propinsi, nasional maupun regional.
Belum lagi peningkatan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
setiap tahunnya, berawal APBD Agam 2010 sebannyak 650 Milyar dan tahun 2013
sudah meningkat tajam menjadi 1,1 Trilyun. Ini sebuah angka lonjakan yang tajam
dan signifikan. Peningktan APBD yang mampu menembus angka 1 T bukanlah
pekerjaan gampang dan mudah.
Itu semua membutuhkan lobi, pendekatan, hubungan pertemanan, komunikasi yang
terbangun bagus, cara meyakinkan pemerintah pusat dan propinsi serta upaya
lainnya termasuk melalui jalur pertemanan. Kita sangat mengetahui suami dari
Vita ini memiliki jaringan pertemanan yang sangat banyak. Penulis pernah
diminta untuk memperbaiki telphon genggam IC, ketika akan dilakukan penyalinan
nomor kontak ke komputer, ternyata terdapat sebanyak 19.378 nomor kontak
didalam handphone nya. Ini merupakan sebuah bukti jaringan komunikasi antar
teman dan kerabat terbangun rapi bagi seorang IC.
Komitmennya untuk membangun Agam seakan tak pernah luntur dan lentur,
kendatipun sudah 3 tahun manjadi "Tuan Luhak" di Agam. Pada awal jadi
bupati di Agam, dengan alasan efisiensi agar pendanaan APBD lebih banyak untuk
masyarakat, IC "berpuasa" atau menahan keinginannya untuk membeli
mobil dinas baru.
Ia bertekad tidak akan membeli kendaraan dinas baru, sebelum pembangunan ruas
jalan Malalak selesai dan peningkatan status ruas jalan Padang Koto
Gadang-Palembayan-Matur menjadi ruas jalan propinsi terwujud. Nah, pada tahun
ketiga ini, berkat usaha kerasnya, hampir 100 kilometer ruang jalan di
Agam ditingkatkan statusnya dari jalan kabupaten menjadi jalan propinsi,
diantaranya Simpang Canduang-Simpang Bukik-Sei Pua-Koto Baru, Simpang Patai
-Palupuah, Padang Koto Gadang-Palembayan Matur.
Pembangunan infrastruktur terus digenjot, Jalan Ambun Pagi-Ambun Tanai-Matur
pun sudah mulus, rambu-rambu serta pengaman lalu lintas di kelok 44 turut
dibangun, lampu jalan disepanjang ruas jalan Malalak, Matur, Ambun Tanai,
dan kelok 44 sudah menyala melalui dana APBN dan APBD propinsi.
Ruas jalan menuju rumah ibadah, pondok pesantren, dan sekolah-sekolah terus
menjadi prioritas. Pelebaran ruas jalan Hulu Banda-Koto Kaciak Maninjau pun
sudah dapat dinikmati, belum lagi kejeliannya mendapatkan pasokan dana APBN
untuk pembangunan asrama pondok pesantren serta Rusawa di Lubuk
Basung.
Aliran dana PPIP terus bertambah setiap tahun, dari 28 paket sampai 160 paket,
pasokan dana PNPM pun mengalami peningkatan yang signifikan, kucuran dana untuk
irigasipun tak tanggung-tanggung, nyaris 200 Milyar sudah teralokasikan.
Kumpulan dana Badan Amil Zakat (BAZ) pun meningkat tajam dari 1 Milyar lebih
sekarang ini sudah mencapai 8 Milyar lebih per tahun dan sudah
distribusikan kepada hasnaf yang delapan.
Pada sisi lain, banyak istilah yang digunakan IC untuk menggolkan programnya,
seperti " indak ado sakik nan tak ta ubeki, ndak ado pungguang nan ndak
basawok, ndak ado anak kamanan nan ndak sakola, ndak ado konflik nan tak
tasalasaikan". Begitu juga dengan istilah populernya kalau orang Agam itu
memiliki "iman taguah, utak cadiak, badan sehat dan pitih banyak".
Semua istilah itu adalah spririt sekaligus motivasi baginya serta seluruh
jajarannya untuk selalu memikirkan rakyat yang telah memberikan amanah.
Untuk menyikapi itu, lahirlah komitmen dari IC yang hanya 3 jam tidur
dalam sehari semalan itu, istilah "one teams, one spirits, one
goals".
Berangkat dari semangat dan motivasi yang tinggi itu, boleh dikata "ndak
ado karuah nan tak janiah, ndak ado kusuik nan tak salasai", satu demi
satu persoalan mampu dicarikan solusinya, kendatipun masih banyak yang perlu
dibenahi. Hampir 2 tahun IC mendayung biduk rang Agam sendirian. Nah sekarang
IC sudah didampingi Wakil Bupati Agam Irwan Fikri, tentunya akan semakin pesat
lagi kemajuan Agam mendatang. Tentunya banyak harapan dan asa masyarakat
tertompang pada Irwan Fikri selaku pendamping Indra Catri.
Jadi apa yang mau kita katakan mengenai pelayanan kedua pelayan rakyat ini ?
Masih banyak persoalan yang dihadapi. Persoalan Agam hampir tidak ada
habis-habisnya. Tetapi kita gembira bahwa mereka sudah berada pada titik pijak
yang benar. Mereka memihak rakyat dan mereka menghabiskan waktu dan pikiran
untuk rakyat.
Dengan mengatakan itu, saya tidak bermaksud mendewakan atau mengkultuskan
mereka. Mereka juga manusia biasa, bisa saja jatuh ke dalam cobaan. Maka
marilah kita semua masyarakat Agam yang berada dikampung dan perantauan
mengawal mereka termasuk melalui kritik-kritik tajam demi kemajuan bersama.
Bukan kritik yang menghancurkan dan menjatuhkan. Selamat 3 tahun memimpim Agam
Pak Indra Catri, teruslah berkarya Mak Datuak, dan selalulah "mudahkan
urusan kami, lindungi kami dan berilah kami terus kebanggaan memiliki
seorang Bupati Indra Catri dan Wakil Bupati Irwan Fikri. Semoga.( Penulis
adalah Kabag Humas Agam).
Berita Terkait
Komang Ayu bawa Indonesia capai final Piala Uber setelah 16 tahun
Sabtu, 4 Mei 2024 14:29 Wib
PLN Catat Kinerja Bagus di Tahun 2023, Nevi Minta Terus Jaga Layanan dan Stabilitas Tarif
Kamis, 18 April 2024 5:15 Wib
Arteta ingin Arsenal tembus semifinal pertama dalam 15 tahun terakhir
Rabu, 17 April 2024 5:28 Wib
Persiapan festival Muaro rampung, Hendri Septa : tahun ini digelar lebih meriah
Kamis, 4 April 2024 23:17 Wib
Delapan Kali dan pertama di Sumbar tahun ini, Padang Panjang kembali WTP BPK RI
Kamis, 4 April 2024 23:02 Wib
Sambut 26 tahun Kementerian BUMN, Semen Padang gelar pasar murah, mudik gratis dan bazar UMKM
Kamis, 4 April 2024 21:55 Wib
Pemkot Bukittinggi gelar perencanaan pembangunan 20 tahun ke depan di RPJPD
Kamis, 4 April 2024 18:13 Wib
Dejavu hampir 20 tahun lalu kembali terulang di Hanoi
Rabu, 27 Maret 2024 4:16 Wib