Makam Datuk Perpatih Nan Sabatang

id Makam Datuk Perpatih Nan Sabatang

Makam Datuk Perpatih Nan Sabatang

Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Katumanggngan adalah tokoh pencetus pranata adat Minangkabau yang terus dipakai samapai sekarang. Dari Dt Perpatih lah muncul filosofi Alue Jo Patuik (Alur dan Patut) yang menjadi motto kabupaten Solok. Awalnya beliau bertempat tinggal di Pagaruyung di pusat kerajaan Minangkabau, namun karena ada perselisihan pendapat dengan pemuka pemuka adat disana, beliau kemudian pindah ke daerah ini dan menghabiskan hari tuanya di nagari salingka Kubung Tigo Baleh, Kecamatan Kubung. Beliau meninggal di Nagari Selayo dan kemudian dimakamkan di Munggu Tanah Nagari Selayo, Kecamatan Kubung. Tidak diketahui secara pasti kapan tepatnya beliau meninggal, namun berdasarkan cerita cerita legenda adat lama, masyarakat meyakini Dt. Perpatih Nan Sabatang ini hidup pada abad IV Masehi. Beberapa waktu yang lalu makam tokoh adat Minangkabau ini dipugar dan diperindah dengan bangunan berarsitektur rumah gadang. Makam beliau di Munggu Tanah bisa dicapai dalam waktu sekitar 15 menit dari pusat Kota Solok.