UNDP Serahkan Pengelolaan Sampah Aceh-Sumut Pascatsunami

id UNDP Serahkan Pengelolaan Sampah Aceh-Sumut Pascatsunami

Jakarta, (Antara) - Lembaga Program Pembangunan PBB (UNDP) menyerahkan aset Program Pengelolaan Sampah Pemulihan Tsunami (TRWMP) kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta pemda Aceh dan Sumatera Utara. "Kegiatan TRWMP di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara ini telah dimulai sejak tahun 2011 dan selesai dilakukan pada tahun 2014," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kemenpupera Imam Ernawi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu. Imam menjelaskan, TRWMP meliputi serangkaian kegiatan baik fisik maupun nonfisik ditujukan semata-mata antara lain untuk meningkatkan sistem pengelolaan persampahan melalui peningkatan kapasitas pengelola yaitu pemerintah daerah terkait. Selain itu, ujar dia, program itu juga dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat, hingga peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur persampahan. Ia memaparkan, pelaksanaan serah terima aset ini juga akan mendukung kebijakan Kementerian PU-Pera yang telah merancang program permukiman berkelanjutan 100-0-100, yaitu 100 persen akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga 0 persen dan menyediakan 100 persen akses sanitasi hingga 2019. Pelayanan persampahan merupakan salah satu pelayanan sanitasi yang sangat penting demi terwujudnya lingkungan permukiman dan kawasan yang sehat dan layak huni. "Dengan adanya Perjanjian Pinjam Pakai ini nantinya Pemda bisa segera mengalokasikan pendanaannya untuk mengoperasikan pengelolaan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan memelihara infrastruktur yang sudah terbangun," katanya. Imam juga mengutarakan harapannya agar Pemda bisa memaksimalkan hasil dari kegiatan TRWMP yang sudah dilakukan di masing-masing daerah serta mengoperasikan infrastruktur yang sudah terbangun sehingga bisa bermanfaat bagi peningkatan pengelolaan persampahan. Sebelumnya, sedikitnya sebanyak 35 duta besar dan diplomat, dan pejabat negara sahabat serta perwakilan sebanyak 34 lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional dipastikan menghadiri refleksi 10 tahun bencana tsunami yang melanda Aceh, 26 Desember 2004. "Sejauh ini, kami sudah menerima konfirmasi kesediaan 35 perwakilan negara dan 34 lembaga internasional akan hadir pada refleksi 10 tahun tsunami," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Muhammad Reza Pahlevi di Banda Aceh, Selasa (16/12). Reza Pahlevi menjelaskan berbagai agenda dan pagelaran budaya telah disiapkan dalam rangka refleksi 10 tahun mengenang bencana tsunami yang telah menyebabkan lebih 200 ribu jiwa penduduk Aceh hilang dan meninggal dunia. Kehadiran para tamu dari mancanegara itu dinilai sebagai bentuk "terima kasih Aceh" kepada mereka yang pernah membantu Aceh pascatsunami hingga masa rehabilitasi dan rekonstruksi. (*/sun)