PLN: Pembiayaan Proyek PLTA Rajamandala Selesai

id PLN: Pembiayaan Proyek PLTA Rajamandala Selesai

PLN: Pembiayaan Proyek PLTA Rajamandala Selesai

Jakarta, (Antara) - PT PLN (Persero) mengungkapkan, proses pembiayaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Rajamandala di Cianjur, Jabar berkapasitas 1x47 MW telah selesai. Juru Bicara PLN Bambang Dwiyanto dalam rilis di Jakarta, Kamis mengatakan, berita acara efektifitas perjanjian jual beli listrik yang mensyaratkan penyelesaian pembiayaan (financial close) proyek telah ditandatangani PLN dengan PT Rajamandala Electric Power (REP) selaku pengembang swasta PLTA, pada 19 Agustus 2014. "Penarikan pinjaman pertama (first drawdown) telah berhasil dilakukan 18 Agustus 2014," ujarnya. Penandatanganan kontrak jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) ditandatangani pada 20 Agustus 2013 dengan masa kontrak operasi 30 tahun. Mekanisme pembangunannya adalah bulit-own-operate-transfer (BOOT) yakni PLTA akan diserahkan REP ke PLN setelah masa kontrak. Menurut Bambang, pembiayaan proyek menggunakan skema international project financing melalui sindikasi Japan Bank for International Cooperation dan Mizuho Bank Tokyo sebagai "lender" dengan masa pinjaman 19 tahun. Pinjaman itu tanpa jaminan kelayakan usaha (JKU) dari pemerintah, namun diterbitkan Multilateral Investment Guarantee Agency, badan milik Bank Dunia, yang berpusat di Washington DC, AS. Badan tersebut memberikan fasilitas asuransi investasi bagi pendanaan proyek PLTA Rajamandala. "Skema pembiayaan ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan lender terhadap Indonesia. Ke depan, cara ini dapat digunakan untuk proyek lainnya, sehingga pembangunan kelistrikan berjalan lebih cepat lagi," kata Dirut PLN Nur Pamudji dalam rilis. Menurut dia, pada tahap awal, skema memang digunakan pada proyek dengan skala di bawah 200 juta dolar. Namun, nantinya juga pada proyek dengan skala investasi yang lebih besar. Proyek PLTA Rajamandala menelan biaya 150 juta dolar AS yang 75 persen dipenuhi "lender" dan sisanya REP yang dikuasai PT Putra Indotenaga dengan kepemilikan saham 51 persen dan KPIC Nederland 49 persen. Masa konstruksi PLTA diperkirakan selama 33 bulan dengan pola "full turnkey" dan dijadwalkan beroperasi komersial Mei 2017. PLTA dibangun dengan memanfaatkan aliran Sungai Citarum di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Cianjur dan menghasilkan energi listrik 181 Giga Watt hour (GWh) per tahun atau setara dengan produksi listrik 70.000 kiloliter BBM. (*/sun)