Nurdin: Penghargaan Koperasi untuk SBY Bukan Basa-Basi

id Nurdin: Penghargaan Koperasi untuk SBY Bukan Basa-Basi

Medan, (Antara) - Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid, mengatakan penghargaan tertinggi di bidang koperasi untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Bapak Penggerak Pembangunan Koperasi Indonesia bukan basa-basi. "Berdasarkan fakta perkembangan dan kemajuan gerakan koperasi dalam 10 tahun terakhir, maka atas dasar aspirasi insan koperasi seluruh Indonesia, Rapat Pimpinan Nasional Dekopin yang diikuti oleh 34 Dekopin Wilayah, 489 Dekopin Daerah, dan 61 Induk Koperasi, telah memutuskan untuk memberikan penghargaan tertinggi koperasi kepada bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Bapak Penggerak Pembangunan Koperasi Indonesia," kata Nurdin Halid di Medan, Selasa. Pernyataan itu disampaikan dalam sambutannya pada Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-67 pada 15 Juli 2014 di Lapangan Benteng Medan, Provinsi Sumatera Utara. Nurdin mengatakan penghargaan tertinggi koperasi tersebut, bukan sebuah basa-basi, tapi dilahirkan oleh insan koperasi dengan sebuah kepantasan atas dasar berbagai prestasi yang dihadirkan di negeri ini. Menurut dia banyak kemajuan di berbagai bidang yang telah dicapai dalam satu dasawarsa terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Ini semua dilandasi fakta beberapa koperasi Indonesia mengalami banyak kemajuan di bawah kepemimpinan Bapak Presiden. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat koperasi internasional kepada gerakan koperasi Indonesia, yang ditandai dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Kongres Organisasi Koperasi Dunia - ICA Asia Pasifik yang akan diselenggarakan pada September 2014 di Bali," katanya. Keberhasilan SBY yang lain menurut Nurdin yakni ditetapkannya koperasi Warga Semen Gresik sebagai koperasi besar dunia pada urutan 233 dari 300 koperasi besar dunia yang ditetapkan oleh PBB atas usulan ICA. Sementara di dalam negeri, terdapat beberapa koperasi yang sudah menunjukkan keberhasilannya, khususnya koperasi di bidang jasa keuangan, dan telah siap mendirikan Bank Koperasi guna melayani kebutuhan permodalan anggotanya. "Jumlah Koperasi mengalami peningkatan yang membanggakan dari tahun 2009 ke tahun 2013, dimana jumlah koperasi berbadan hukum dari 170.400 menjadi 203.701. Anggota dari 29,2 juta menjadi 35,2 juta orang. Demikian juga volume usaha meningkat dari Rp82,1 triliun menjadi Rp125,5 trilun, dengan perolehan SHU yang juga meningkat dari Rp5,3 triliun menjadi Rp8,1 triliun," katanya. Modal yang dimiliki koperasi juga naik dari Rp59,8 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp170,3 triliun di tahun 2013. "Pencapaian ini semua terjadi dalam 10 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono," katanya. Pihaknya juga merasakan stabilitas nasional terawat dengan baik, pertumbuhan ekonomi nasional tetap tinggi dan stabil di tengah kelesuan perekonomian dunia, hingga infrastruktur sosial ekonomi terus meningkat pesat dan merata dengan politik luar negeri berjalan baik dan tegas. Nurdin juga menilai diplomasi-diplomasi di tingkat global sangat membanggakan. Bahkan demokrasi dan politik dalam negeri dinilainya kondusif dan penuh gairah, mulai dari tingkat Pilkada, Pileg, hingga Pilpres. "Semua itu merupakan warisan tak ternilai bagi keberlanjutan sejarah NKRI di bawah kepemimpinan nasional yang baru lima tahun ke depan," katanya. Nurdin sekaligus berharap acara puncak Peringatan Hari Koperasi ke-67 Tahun 2014 itu dapat menjadi tonggak untuk mewujudkan Koperasi Indonesia Menuju Ekonomi Global. (*/jno)