Tujuh Desa di Kecamatan Sei Lala Terisolir

id Tujuh Desa di Kecamatan Sei Lala Terisolir

Rengat, (ANTARA) - Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Sei Lala, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau masih terisolir akibat tingginya genangan air setelah hujan deras turun dalam beberapa waktu terakhir. "Hujan yang terus turun dalam sepekan ini menyebabkan aktivitas masyarakat terhenti. Tujuh Desa terendam, tiga SD terpaksa diliburkan karena akses jalan menuju sekolah teremdam banjir dengan ketinggian mencapai satu meter," kata Camat Sei Lala, Kab Inhu M Solkan, di Rengat, Sabtu. Dikatakannya, tujuh desa yang terisolir akibat banjir diantaranya Desa Kuala Lala, Pasir Kelampaian, Pasir Batu Mandi, Pasir Selabao, Pasir Bongkal, Tanjung Danau dan Morong. "Seluruh akses jalan darat dari dan menuju tujuh desa itu terputus sepanjang 7,3 km akibat terendam banjir mulai dari 50 cm hingga satu meter sejak Sabtu kemarin. Sedangkan daerah yang paling parah akibat terendam banjir adalah Desa Tanjung Danau," terangnya. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Rengat Barat. Tujuh desa masing-masing Barangan, Alang Kepayang, Danau Baru, Redang, Pekan Heran, Rantau Bakung dan Sialang Dua Dahan terendam banjir sejak dua pekan terakhir. "Banjir menyebabkan jalan penghubung antara Desa Redang menuju Desa Danau Baru terputus karena ketinggian air mencapai 75 cm hingga satu meter. Sedangkan aktivitas dua sekolah, masing-masing SD 006 Redang dan MTs Danau Baru terpaksa diungsikan di balai desa dan mushalla," jelasnya. Banjir yang berasal dari luapan Sungai Ekok dan Sungai Indragiri itu menyebabkan aktivitas 2.247 warga dari 493 kepala keluarga terhenti. Bahkan 209 jiwa dari 45 kepala keluarga harus mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat lainnya karena rumah mereka telah terendam banjir. Selain itu, banjir yang melanda tujuh desa di Kecamatan Sei Lala ini juga telah menenggelamkan tiga jembatan serta ratusan hektar kebun dan sawah milik masyarakat. Bahkan ribuan ekor hewan ternak harus diungsikan ke daerah yang lebih tinggi. "Satu sepeda motor milik seorang warga Tanjung Danau juga hanyut terseret derasnya banjir," ungkapnya. Solkan menambahkan, akibat akses jalan terputus, aktivitas belajar mengajar pada SD 005 Pasir Batu Mandi, SD 008 Morong dan SD 010 Morong terpaksa diliburkan. Langkah ini dilakukan untuk menghindari adanya korban jiwa mengingat sebelumnya sudah ada siswa dan guru yang hampir terseret derasnya air. Selain itu, satu Poliklinik desa juga ikut terendam banjir. "Tiga SD ini sebenarnya tidak terendam banjir hingga ke ruang belajar. Tetapi akses jalan menunju SD tersebut yang terendam dan putus, sehingga pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," jelas Solkan. Solkan mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menerima bantuan berupa beras lima ton dari Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Satlak PBPP) Kabupaten Inhu. Pihak kecamatan juga sudah mengimbau warga untuk terus waspada akan kemungkinan banjir terus meningkat mengingat curah hujan yang masih tinggi. "Hari ini ketinggian banjir masih bertahan dan belum ada tanda-tanda akan surut," jelas Solkan. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Sei Lala, Syafruddin membenarkan tiga SD di wilayah kerjannya terpaksa diliburkan sejak Sabtu kemarin. Langkah ini ditempuh untuk mengantisipasi adanya korban jiwa karena akses jalan menuju sekolah sudah terputus akibat terendam banjir. "Kita tidak memiliki tempat untuk memindahkan aktivitas belajar mengajar tiga SD tersebut. Apalagi akses jalan terputus sehingga siswa sulit keluar rumah. Makanya pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya," ungkap Syafruddin. Meski demikian, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sei Lala sudah mengimbau kepada kepala sekolah dan guru untuk memberikan tugas terstruktur kepada siswa yang sekolahnya diliburkan, sehingga mereka bisa belajar di rumah. (*/jno)