Indonesia Juara Umum Festival Seni Folklore St Petersburg

id Kesenian

Indonesia Juara Umum Festival Seni Folklore St Petersburg

Sawahlunto, Antara - Penampilan seni tradisi "Gordang Sambilan" asal Pidoli Lombang, Kabupaten Madina provinsi Tapanuli Selatan di panggung utama Sawahlunto Multicultural Festival 2015 di Lapangan Silo Kota Sawahlunto, Sabtu(28/11). Foto: dok Antara Sumbar (Rully Firmansyah)

London,(Antara Sumbar) - Tim Kesenian Indonesia Universitas Prasetiya Mulya, Tangerang, yang tergabung dalam Student Activity Club(SAC) Tari Tradisional Sasikirana keluar sebagai juara umum dalam the 10th International Folklore Festival "Interfolk in Russia" di St. Petersburg, Rusia yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 14 November lalu.

Tim Kesenian Universitas Prasetiya Mulya ikut serta dalam kategori D (Folk Dance) dari lima kategori yang diperlombakan diikuti 59 Tim dari 11 negara, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Sabtu.

Dikatakan dengan penampilan yang dinilai spektakuler, dewan juri mengukuhkan lima penghargaan sekaligus, yaitu peringkat pertama untuk Folk Dance Category, Special Price of the Jury for Artistry in the Performance of the Competition Program, Referensi Khusus dari Presiden European Association of Folklore Festivals (EAFF) untuk ikut serta dalam the World Championship of Folklore "World Folk" di Bulgaria tahun 2018, dan GRAND PRIX Award of the 10th International Folklore Competition "Interfolk in Russia".

Suhu yang hampir 0 derajat Celsius tidak membekukan semangat Tim Kesenian Indonesia beranggotan 13 orang merupakan satu-satunya peserta dari Indonesia dan Asia untuk meraih prestasi.

Peserta dari negara lain yang ikut serta antara lain Rusia, Ekuador, Kuba, Belgia, Iran, Romania, Inggris, Latvia, Swiss dan Estonia.

Pada babak semi final, Tim Kesenian Universitas Prasetiya Mulya menampilkan "Harmoni Khatulistiwa" melalui tari Zapin Sinapelan dari Riau dan tari kreasi Bali "Gebyar Dewata". Sedangkan di babak final, tari Saman Ranto Jaroe dari Aceh menggebrak panggung dan membuat penonton serta dewan juri terkesima dengan gerakan tarian dan juga pakaian dikenakan penari.

Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi yang menerima Tim Kesenian Prasetiya Mulya di KBRI Moskow menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan yang dicapai dalam festival ini. Tim KesenianUniversitas Prasetya Mulya telah ambil bagian dalam diplomasi kebudayaan.

"Kami sangat bangga dengan capaian ini. Misi ini sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, seperti tarian dan pakaian daerah. Semakin banyak partisipasi dalam berbagai acara budaya, hubungan antar bangsa, terutama di tataran people to people akan semakin kokoh," ujarnya.

Sementara itu Manager Kemahasiswaan Universitas Prasetiya Mulya, Farel S.V. Sinaga, mengatakan sambutan penonton sangat luar biasa. Banyak peserta maupun penonton antusias berfoto bersama dan terkesan dengan kostum dan tarian yang dibawakan. Selain itu banyak juga yang memberikan ucapan selamat. Banyak penonton kagum dengan gerakan tarian Saman, terutama sikap duduk dan variasi gerakan tangan. Dengan persiapan singkat, kami bisa memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional, demikian Farel. (*)