PMI Pasaman Barat Butuh Markas Refresentatif

id PMI

PMI Pasaman Barat Butuh Markas Refresentatif

Bupati Pasaman Barat, Syahiran dan Ketua PMI, Yunisra saat menyaksikan peragaan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi pada perayaaan HUT PMI ke-72 di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Minggu (24/9). (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, membutuhkan markas refresentatif untuk memenuhi kebutuhan darah yang semakin meningkat.

"Benar, saat ini posisi unit transfusi darah dengan kantor PMI sangat berjauhan dan menyulitkan masyarakat dalam melakukan aksi donor atau mencari pendonor melalui program donor darah on call," kata Ketua PMI Pasaman Barat, Yunisra di Simpang Empat, Selasa.

Dari tahun ke tahun tingkat kebutuhan darah di Pasaman Barat terus mengalami peningkatan yang signifikan dan hal tersebut menuntut PMI bekerja keras.

Namun dari segi sarana hingga saat ini PM Pasaman Barat belum memiliki markas yang respresentatif dan masih menumpang dengan menyewa kantor.

"Kita sangat kesulitan melayani permintaan masyarakat. Sehingga pada saat-saat tertentu sejumlah masyarakat kebingungan dan kesulitan dalam melakukan aksi donor," ujarnya.

Karenanya Pemkab Pasaman Barat diharapkan dapat responsif dan memprioritas pembangunan kantor PMI demi pemenuhan kebutuhan dan stok darah masyarakat.

Sebab pada saat-saat tertentu pendonor harus bolak balik ke markas PMI untuk mendonorkan darahnya.

Kehadiran kantor PMI yang layak bisa mendongkrak dan meningkatkan minat para pendonor dalam mendonorkan darah mereka. Selain itu juga memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan.

Saat ini untuk memenuhi kebutuhan darah PMI terus menggelar donor darah masal pada iven dan momen tertentu serta menggelar kerja sama dengan sejumlah lembaga atau oraganinasi masyarakat yang ada di Pasaman Barat.

Saat ini Pasaman Barat membutuhkan sekitar 300 kantong darah dalam satu bulan. Namun jumlah tersebut masih terpenuhi. Pihaknya masih tetap membutuhkan dorongan dan bantuan dari semua pihak, terutama hadirnya markas yang layak. (*)